TANGSELIFE.COM- Film Korea terbaru berjudul Hijack 1971 tayang perdana di bioskop Indonesia mulai 17 Juli 2024.
Film berdurasi 100 menit tersebut mengangkat kisah nyata pembajakan pesawat yang terjadi di Korean Air F27 pada tahun 1971.
Bergenre aksi-petualangan, film Hijack 1971 ini dibintangi oleh sederet aktor ternama seperti Ha Jung-woo, Yeo Jin-goo, Sung Dong-il, Chae Soo-bin, hingga Kim Dong-wook.
Kepiawaian akting para aktor ternama ini akan membawa penonton terhanyut dalam cerita menegangkan bersama para penumpang yang dihadapkan pada situasi hidup dan mati.
Hijack 1971 menghadirkan gambaran realistis tentang krisis yang dirasakan para penumpang pada saat pembajakan pesawat itu terjadi.
Tak hanya menghadirkan adegan menegangkan, film ini juga menghadirkan adegan yang mencerminkan sisi kemanusian.
Berikut Sinopsis film Hijack 1971
Film Korea terbaru ini berlatar tempat di Bandara Sokcho, ketika itu pilot bernama Tae-in (Ha Jung-woo) dan Gyu-sik (Sung Dong-il) terbang menuju Gimpo pada musim dingin tahun 1971.
Awalnya penerbangan tersebut berjalan aman dan lancar, namun semua itu berubah ketika pesawat mulai lepas landas.
Konflik dalam film Hijack 1971 ini bermula ketika seorang warga sipil bernama Yong-dae (Yeo Jin-goo) melakukan pembajakan pesawat dengan meledakkan bom rakitan hingga mengambil kendali kokpit.
Gyu-sik yang menjadi kapten dalam penerbangan tersebut tidak bisa berbuat apa-apa, sebab ia terluka akibat ledakan dan kokpit diambil alih oleh Yong-dae.
Yong-dae mengacam akan membawa pesawat terbang ke Korea Utara yang otomatis ini akan membahayakan nyawa para penumpang.
Di tengah situasi yang mencekam ini, hanya ada satu orang yang bisa diharapkan yakni Tae-in.
Dengan penuh keberanian dan nyawa yang menjadi taruhannya, Tae-in berjuang mati-matian untuk merebut kembali kendali pesawat agar bisa menyelamatkan penumpah.
Namun, apakah misi penyelamatannya berhasil? temukan jawabannya di film Hijack 1971 yang tayang di bioskop kesayangan Anda.
Film Hijack 1971 Diangkat dari Kisah Nyata
Alur cerita film ini terinspirasi dari salah satu kasus pembajakan pesawat terkenal di Korea Selatan dengan rute tujuan dari Bandara Sokcho menuju Bandara Gimpo, Seoul, pada Januari 1971.
Pada saat itu ada seorang pria muda yang melakukan pembajakan dengan tujuan ingin menerbangkan pesawat ke Korea Utara, melintasi Zona Demiliterisasi yang tentunya membahayakan keselamatan semua orang di dalamnya.
Namun, sampai saat ini tidak pernah diketahui secara pasti apa motif dibalik pembajakan pesawat yang dilakukan pria muda tersebut.
Film garapan sutradara Kim Seong-han ini menyoroti situasi menegangkan yang terjadi pada saat itu dan perjuangan seorang individu di keadaan ekstrem.