TANGSELIFE.COM– Buah ciplukan dikenal dengan segudang manfaatnya, namun juga dapat berbahaya jika tidak dikonsumsi dengan benar.
Perlu diingat buah ciplukan hanya bisa dikonsumsi saat buahnya sudah matang, ketika warnanya sudah berubah menguning atau keemasan.
Menurut Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), ketika masih mentah buah ciplukan akan berwarna hijau muda dan akan berbahaya jika sampai dikonsumsi.
Buah ciplukan ini dilindungi dengan kelopak menggelembung seperti kuntum bunga dan perlu dilepas untuk menemukan daging buahnya yang berbentuk bulat kecil.
Ciplukan hanya bisa dikonsumsi ketika sudah benar-benar matang sampai tidak ada lagi warna hijau yang ditemukan di buahnya.
Buah yang memiliki nama latin physalis peruviana biasanya tumbuh di daerah persawahan, kebun, hingga perkarangan.
Ciplukan sendiri bisa diolah menjadi beberapa bentuk hindangan ketika mau dikonsumsi, seperti direbus, dibuat jus atau menjadi pelengkap di sald buah.
Meski dapat dikonsumsi namun buah ciplukan ini tidak dapat dimakan sembarangan karena mengandung sejumlah bahaya.
Lalu, apa saja bahaya dari buah yang memiliki sebutan golden berry tersebut?
3 Bahaya Buah Ciplukan Bagi Kesehatan.
Buah ciplukan mengandung vitamin C dan serat yang dibutuhkan oleh tubuh, satu buah mendangdung 6 gram serat.
Meskipun demikian, terdapat beberapa kondisi yang bisa berbahaya dan perlu diwasapadai sebelum mengonsumsi cipluka, sebagai berikut.
1. Mengandung racun.
Buah ini akaan menjadi berbahaya ketika dimakan saat masih mentah atau berwarna hijau, sebab di dalamnya mengandung banyak racun yang membahayakan tubuh.
Racun yang terkandung dalam ciplukan mentah adalah solanin, yakni sebuah zat alami berbahaya yang ditemukan di dalam tanaman yang bunganya dapat dimakan.
2. Gangguan pencernaan.
Masalah kesehatan berikut ini masih berhubungan dengan kandungan racun solani yang ada pada tanaman mudah
Jika dikonsumsi belum matang maka akan menimbulkan gangguan pencernaan seperti kram dan diare, bahkan pada beberapa kasus bisa sampai memicu masalah fatal.
Oleh karenanya untuk menghindari efek buruk ini, pilihlah buah ciplukan yang telah matang berwarna emas sempurna tanpa ada bagian yang hijau.
3. Kerusakan Jantung.
Bukan hanya ciplukan mentah yang berbahaya tapi mengonsumsi dalam jumlah yang berlebihan juga membawa efek negatif untuk kesehatan.
Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan pada tikus jantan diberikan jus ciplukan dengan dosis 2.777 mg setiap harinya membuat hewan tersebut mengalami kerusakan jantung.
Sampai saat ini belum ada penelitian yang menyatakan bahwa mengonsumsi ciplukan dalam jumlah banyak dan jangka panjang itu aman.
Mengonsumsi ciplukan yang masih mentah memang berhaya, namun bukan berarti buah ini tidak memiliki manfaat atau khasiat untuk tubuh.
Selain mengandung vitamin C dan tinggi serat, buah ciplukan ini juga mengandung vitamin A, lemak, zat besi, vitamin K, hingga fosfor.
Lantas apa saja khasiat ciplukan matang untuk tubuh? berikut ulasannya.
Manfaat Buah Ciplukan Matang.
1. Kaya antioksidan.
Buah ciplukan mengandung antioksidan yang berfungsi untuk melindungi dan memperbaiki tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Di dalam ciplukan ditemukan senyawa fenolik yang berfungsi untuk menghambar pertumbuhan sel kanker payudarah dan usus besar.
Selain itu, karena mengandung vitamin C maka ciplukan juga beguna untuk menambah kekebalan tubuh yang bisa membuat penyembuhan luka lebih cepat.
2. Baik untuk kesehatan mata.
Ciplukan mengandung vitamin A yang sangat amat baik untuk meningkatkan serta menjaga kesehatan mata dan membantuk pengelihatan ketika kesulitan untuk melihat di malam hari.
Di dalamnya juga tergantung karotenoid yang bisa menurunkan resiko pengelihatan mata buram dan kabur yang umumnya menyerang orang tua.
3. Baik untuk kesehatan tulang.
Kalsium tidak hanya didapatkan dari susu, namun ada buah-buahan yang juga mengandung zat yang baik untuk tulang ini salah satunya ciplukan.
Mengonsumsi buah ciplukan bisa menuhi kasium harian tubuh yang berfungsi mempertahankan massa tulang, kontraksi otot, mengatur irama jantung, dan lain sebagainya.