TANGSELIFE.COM – Jalan Rawa Buntu, Serpong, Kota Tangerang Selatan belakangan jadi sorotan. Puncaknya, ketika ada putaran atau U-Turn baru yang dinamai ‘Puteran Goblok’ oleh netizen.
Putaran di Jalan Rawa Buntu itu diketahui dinamai ‘Putaran Goblok’ oleh netizen di Google Maps. Hingga saat ini, masih misteri siapa yang memberi julukan tersebut.
‘Putaran Goblok’ Jalan Rawa Buntu
Putaran di Jalan Rawa Buntu itu diduga dinamai ‘Putaran Goblok’ sebagai bentuk kekecewaan warga Tangsel lantaran kehadiran U-Turn itu justru dianggap membuat jalan tambah macet.
Nama ‘Putaran Goblok’ di Jalan Rawa Buntu itu bikin heboh warga Tangsel setelah banyak dibahas di medsos X atau Twitter, serta konten berita di Tangselife.
Bahkan, perkara Jalan Rawa Buntu yang makin macet itu turut disorot oleh Wali Kota Tangererang Selatan Benyamin Davnie.
Benyamin bahkan dengan tegas meminta untuk dilakukan penutupan, jika U-Turn ‘Putaran Goblok’ justru menambah kemacetan dan dikeluhkan warga.
Tak hanya itu, Benyamin juga mendorong jika pembangunan U-Turn dekat Stasiun Rawa Buntu itu tak memenuhi kajian, minta dibongkar.
“Saya sih kalau tidak memenuhi kajian lalu lintasnya bongkar saja. Itu arahan saya ke Asisten Daerah 2 dan Plt Kadishub,” tegas Benyamin saat wawancara pada 19 Januari 2024 lalu.
Diketahui, Jalan Rawa Buntu merupakan jalan milik Pemerintah Provinsi Banten. Dengan begitu, seluruh kewenangan terutama soal izin dan kajian pembangunan U-Turn itu berada di Pemprov Banten.
Sementara itu, Dinas Perhubungan Kota Tangsel pun angkat tangan soal pembangunan U-Turn tersebut. Terlebih, setelah diketahui bahwa U-Turn tersebut dibangun oleh pengembang yang memiliki kepentingan di dekat Stasiun Rawa Buntu dan sekitarnya.
Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Dishub Tangsel Ika. Kata dia, putaran dekat Stasiun Rawa Buntu itu dibangun oleh salah satu pengembang.
“Dari pihak pengembang (yang membangun u-turn-red),” kata Ika saat wawancara pada Selasa, 16 Januari 2024.
Alhasil, Dishub Tangsel hanya kebagian repotnya mengatasi kemacetan yang semakin menjadi akibat adanya ‘Putaran Goblok’ itu.
Ika mengaku, pihaknya telah berkoordinasi dengan pengembang soal ‘Putaran Goblok’ yang jadi biang kerok kemacetan itu.
“Jadi langkah Dishub sebenarnya sudah melakukan teguran kepada pemrakarsanya untuk memenuhi semua kesanggupan-kesanggupan mereka dalam hal pembangunan u-turn itu,” terangnya.
Penutupan Sementara Putaran di Jalan Rawa Buntu
Karena banyak dikeluhkan warga, ‘Putaran Goblok’ Rawa Buntu itu akhirnya ditutup oleh petugas Dishub Tangsel dan pihak terkait lainnya pada 20 Januari 2024.
Tetapi, tak lama setelah itu, kini U-Turn Stasiun Rawa Buntu itu kembali dibuka dan menjadi akses pengendara.
Kekinian, kemacetan di Jalan Rawa Buntu itu dianggap sudah berkurang. Bahkan, warga Perumahan Delatinos yang berada di area sekitar, mengapresiasi petugas yang melakukan penanganan kemacetan.
Warga Apresiasi Kemacetan di Jalan Rawa Buntu Berkurang
Warga Perumahan Delatinos bahkan membuat spanduk ucapan yang ditujukkan kepada pemerintah terkait, Polres Tangsel hingga PT KAI.
Ketua Harian Badan Musyawarah Warga Delatinos, Andry Desuardi mengatakan, ucapan terima kasih itu sengaja dibuat oleh warga.
Ucapan terima kasih dari warga soal penanganan kemacetan Jalan Rawa Buntu itu ditujukan kepada Polres Tangsel, Polsek Serpong, Dishub Tangsel, Satpol-PP Tangsel, Kecamatan Serpong, Kelurahan Rawa Buntu, dan PT KAI.
Kata Andry, saat ini warga sudah mulai merasakan perbedaan setelah adanya beberapa langkah yang dilakukan pemerintah.
“Karena responnya ditanggapi secara serius, berkolaborasi mereka (mengatasi kemacetan), dari kita sebagai warga mengucapkan apresiasi,” kata Andry ketika dihubungi Tangselife.com, Kamis, 1 Februari 2024.
Andry mengungkapkan bahwa kemacetan di ruas jalan dekat Stasiun Rawa Buntu sebenarnya memang sudah terjadi sejak lama.
Menurutnya terdapat banyak faktor yang menyebabkan kemacetan terjadi di titik itu, diantaranya banyak pedagang kaki lima, penurunan dan pengangkutan penumpang yang dilakukan ojek online, hingga adanya angkutan kota (angkot) yang menunggu penumpang.
“Warga waktu itu sempat melayangkan komplain keluhan kepada Pemkot dan aparat terkait mengenai penanganan kemacetannya,” tutur Andry.
Kendati demikian ia tak menampik bahwa kemacetan di ruas jalan tersebut semakin menjadi-jadi semenjak hadirnya putaran jalan atau u-turn.
“Memang sebelum ada pembangunan u-turn itu sendiri kemacetan kan memang sudah terjadi, tetapi setelah putaran u-turn itu jadi semakin bertambah lagi,” terangnya.
Menurut Andry beberapa langkah yang dilakukan oleh petugas di putaran jalan tersebut mulai dirasakan manfaatnya oleh warga.
Sebelumnya, kata Andry, akibat kemacetan di Jalan Rawa Buntu itu perjalanan dari rumahnya ke depan Jalan raya memakan waktu hingga 30 menit. Tetapi saat ini jauh lebih cepat hanya 10 menit.
“Karena pada saat sebelum Ada penataan itu kita keluar dari rumah sampai ke depan perumahan saja bisa sampai 30 menit apalagi kalau Senin. Sekarang sekitar 10 menit sampai masuk tol,” tuturnya.