TANGSELIFE.COM- Presiden Indonesia Jokowi menyinggung permasalahan perizinan event di Indonesia yang dirasa masih sulit dan berantakan.
Hal tersebut disampaikan oleh orang nomor satu di Indonesia itu saat menghadiri acara peluncuran Layanan Digital Izin Penyelenggaraan Event di The Tribrata, Jakarta Selatan pada hari Senin, 24 Juni 2024.
Jokowi mengaku bahwa dirinya geram melihat masalah perizinan event di Indonesia yang berskala internasional maupun nasional.
Mantan Gubernur Jakarta itu mengatakan bahwa untuk mengatur proses perizinan acara di Indonesia ini harus diajukan ke banyak pihak dan kepastian izin yang tidak diberikan jauh sebelum hari pelaksanaan menjadi masalah utamanya.
Sehingga ini yang membuat sulit dan akhirnya mengakibatkan Indonesia kalah saing dengan negara tetangga seperti Singapura dan Thailand.
Sebagai contoh, saat penyelenggara MotoGP di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) ternyata dibalik kesuksesan acara ini ada proses perizinan yang sangat sulit.
Diungkap Jokowi bahwa perizinan event di Indonesia untuk ajang MotoGP ini sekiranya ada 13 izin yang harus diurus.
Padahal event berskala Internasional ini memiliki dampak yang besar untuk ekonomi Indonesia hingga Rp4,3 triliun.
Melihat fenomena tersebut membuat Jokowi miris terhadap kondisi perizinan event di Indonesia yang dinilai mempersulit para penyelenggara acara.
“Betapa sangat beratnya menjadi penyelenggara event di Indonesia,” tegas Jokowi.
Perizinan Event di Indonesia Kini Bisa Dilakukan Secara Online, Surat Bisa Keluar H-14 Sebelum Acara
Perizinan event di Indonesia yang sulit dan masih berantakan ini baik untuk konser musik atau acara olahraga berdampak pada capital flow yang membuat kerugian besar bagi Indonesia.
Mengingat beberapa waktu lalu konser Coldplay dan Taylor Swift yang digelar di Singapura bisa berlangsung selama beberapa hari.
Namun, di Indonesia Chris Martin cs hanya bisa menggelar konser satu hari saja dikarenkaan proses perizinan acara yang sulit.
Padahal antusia masyarakat Indonesia terhadap musisi idolanya ini cukup besar, terlihat dari banyaknya penonton Coldplay dan Taylor Swift yang merupakan orang Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman dan Invenstasi Luhut Binsar Panjaitan bakal memastikan tidak ada lagi perzinan event di Indonesia yang keluar H-1 menjelang pelaksanaan.
Pasalnya, dalam acara peluncuran Layanan Digital Izin Penyelenggaraan Event di The Tribrata pada 25 Juni 2024 kemarin, telah diluncurkan sistem perzinan event secara online.
Adapun sistem perizinan event online akan memberikan kredibilitas dan transparansi yang berkeadilan bagi industri pariwisata dalam pelaksanaan event-event.
Luhut menegaskan, perizinan event online ini akan menggunakan sistem Online Single Submission (OSS) yang memudahkan perizinan event di Indonesia, memangkas birokrasi, hingga menghemat biaya pengurusan izin.
Selain itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno akan mengatakan, sitem perizinan online ini akan keluar tepat waktu yakni 14 hari sebelum hari H bagi tingkat nasional dan 21 hari sebelum hari H untuk tingkat internasional.