Tangselife.com – Cacar Monyet atau Monkeyfox sudah ditetapkan menjadi penyakit kedaruratan Kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau Wordl Health Organization (WHO) sejak 23 Juli 2022 lalu. Lalu, apakah sudah merambah ke Indonesia?

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeklaim, hingga saat ini Indonesia masih aman dari penyakit cacar monyet itu. Sebelumnya, ada informasi soal 9 orang yang diduga terinfeksi cacar monyet. Tetapi, kemudian 9 orang itu dinyatakan negatif.

“Alhamdulillah, sampai saat ini belum ditemukan kasus monkeypox di Indonesia. Sebelumnya, ada 9 kasus yang diduga terinfeksi monkeypox. Usai dilakukan pemeriksaan PCR, kesembilan orang tersebut dinyatakan negatif monkeypox,” kata Juru Bicara COVID-19 Kemenkes, Moh. Syahril dikutip dari laman menpan.go.id, Jumat (29/7/2022).

Data dari Kemenkes hingga 27 Juli disebutkan bahwa cacar monyet kini sudah menjangkit 17.156 orang di 75 negara dan 69 di antaranya bukan negara endemis monkeypox. Sedangkan negara dengan jumlah kasus cacar monyet terbanyak yakni Spanyol, Amerika Serikat dan Perancis.

Meski belum ditemukan kasusnya di Indonesia, Syahril mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan diri dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti menghindari kerumunan, mencuci tangan dengan sabun/alkohol, menggunakan masker serta membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Syahril menekankan, protokol kesehatan (prokes) masih menjadi cara paling ampuh untuk mencegah monkeypox mengingat karakteristiknya yang hampir mirip dengan COVID-19, yakni self limiting disease atau bisa sembuh sendiri dengan gejala yang muncul sekitar 2-4 minggu serta belum adanya obat khusus ataupun vaksin untuk monkeypox.

“Prokes adalah kebutuhan wajib kita untuk menghindari penularan baik dari COVID-19 maupun penyakit infeksi emerging lainnya termasuk monkeypox dan hepatitis akut,” ujarnya.

Walaupun gejalanya cenderung ringan bahkan sembuh sendiri, monkeypox bisa menjadi penyakit derajat berat dan berpotensi menyebabkan komplikasi penyakit seperti infeksi sekunder, bronkopneumonia, sepsis, dan ensefalitis. Infeksi kornea sehingga menyebabkan kebutaan manakala tidak segera mendapatkan penanganan medis.

“Apabila mengalami gejala demam dan ruam, harap memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan terdekat jika mengalami gejala serupa,” pungkasnya. (vyh/asn)