TANGSELIFE.COM – Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, nyatakan siap perang.

Karena itu, Kim Jong Un memerintahkan militer Korea Utara berlatih perang lebih intensif untuk menghadapi perang nyata.

Korean Central News Agency (KCNA) melaporkan perintah Kim Jong Un diberikannya saat mengawasi latihan serangan rudal.

Kim memerintahkan pasukan militer untuk mempersiapkan kemungkinan perang, meningkatkan produksi senjata, dan memperluas latihan militer.

Kim juga meminta agar mesin-mesin rudal, artileri, dan senjata lainnya diproduksi lebih banyak.

Kim Jong Un Pecat Jenderal

Bersamaan dengan titah siap berperang, Kim Jong Un memecat jenderal tertinggi angkatan bersenjata, Kepala Staf Umum Pak Su Il.

Kim memecat Pak Su Il dan menggantinya dengan Jenderal Ri Yong Gil yang sebelumnya menjabat Menteri Pertahanan serta komandan tertinggi pasukan konvensional.

Sebelumnya, Ri Yong Gil juga sempat menjadi kepala staf angkatan darat Korut.

Sayangnya tidak ada keterangan lebih rinci terkait pemecatan Pak Su Il yang baru menduduki jabatannya selama 7 bulan itu.

Menurut seorang peneliti di Institut Sejong, Cheong Seong-chang, Kim memperlihatkan kecenderungan cepat mengganti pejabat ketika dinilai kurang kompeten.

“Ri mungkin adalah orang yang paling cocok untuk menggantikan Pak, karena dia sudah lama memegang posisi itu,” ujar Cheong.

Korut Menggelar Parade Milisi

Korut akan menggelar parade milisi atau pasukan liar pada 9 September mendatang.

Parade milisi sekaligus menandai 75 tahun hari lahirnya Korut.

Korut memiliki sejumlah besar kelompok paramiliter yang digunakannya untuk memperkuat pasukan militer.

Kim juga telah mengunjungi beberapa pabrik senjata utama Korut, termasuk pembuat mesin untuk rudal jelajah strategis dan menyerukan peningkatan produksi senjata.

Kunjungan tersebut dilakukan kurang dari dua minggu setelah Kim menghadiri parade militer besar dengan pejabat Rusia dan China.

Pada parade tersebu, Kim mamerkan senjata terbaru Korut, termasuk rudal balistik antarbenua dan drone mata-mata.

Korea Selatan dan Amerika Serikat Latihan Militer

Sementara itu, Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan dijadwalkan mengadakan latihan militer bersama pada 21-24 Agustus.

Korut telah lama marah pada latihan sekutu sebagai latihan untuk invasi.

Selama ini, Korut memandang latihan bersama AS-Korsel sebagai ancaman terhadap keamanan negaranya.

Adapun Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, mengatakan Korea Selatan akan meningkatkan perencanaan bersama dan pelaksanaan penangkalan AS yang diperluas terhadap ancaman nuklir dan rudal Korut.

“Kami akan membangun kemampuan respons dan sikap pembalasan yang luar biasa,” kata Yoon.

Yoon juga mengatakan bahwa situasi keamanan di sekitar semenanjung Korea ‘lebih serius dari sebelumnya’.

Militer Korea Selatan mengatakan Korut telah menembakkan rudal balistik jarak pendek di lepas pantai baratnya.

Mereka menambahkan pihaknya sedang menganalisis kemungkinan Korut mungkin telah meluncurkan beberapa rudal secara bersamaan dari area yang sama.