Tangselife.com – Pedagang di Pasar Gintung mengeluh soal kondisi pasar yang sepi pembeli. Bahkan, kini produk yang dipamerkan di pusat oleh-oleh itu jumlahnya berkurang.
Hal itu diungkapkan Pengelola UMKM Pasar Gintung Flora. Menurutnya, saat ini jumlah produk berkurang dibandingkan awal Pasar itu diresmikan pada Maret 2021 itu.
Penyebabnya, akibat pandemi covid-19 sehingga menyebabkan berkurangnya wisatawan.
“Pasar Gintung ini jadi pusat oleh-oleh Tangsel jadi tempat display produknya UMKM. Awalnya ada 200 produk, seiring berjalannya waktu sekarang produknya berkurang,” katanya kepada Tangselife.com.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang Selatan Agus Heru Susanto mengatakan, pihaknya bakal melakukan evaluasi penggunaan pasar tersebut.
“Kita akan lakukan evaluasi terhadap pengelolaan Pasar Gintung. Karena pasar Gintung itu peruntukkannya untuk pusat oleh-oleh, kemudian teman-teman pedagang yang berusaha di sana pun untuk oleh-olehnya tidak terkemas secara maksimal,” kata Agus Sabtu (26/6/2022) malam.
Menurutnya, oleh-oleh yang dijajakan di Pasar Gintung itu masih belum terdapat oleh-oleh yang khas Tangsel.
“Karena memang Pasar Gintung itu ketetapannya untuk oleh-oleh tidak bisa untuk lain, sedangkan Kota Tangsel sendiri masih menunggu apasih oleh-oleh khas Tangsel itu sendiri,” ungkapnya.
“Itu perlu kerjasama dengan pelaku UMKM sehingga orang datang ke Tangsel tuh oleh-olehnya khas Tangsel,” sambung Agus.
Untuk menghidupkan aktivitas Pasar dan meningkatkan ekonominya salah satu upayanya dengan dijadikan tempat penjualan yang lain di luar oleh-oleh Tangsel.
“Apakah ke depan akan jadi pusat oleh-oleh atau akan kami combine dengan aktivitas pedagang yang lain. Harapan kami Pasar Gintung jadi daya tarik warga sekitar untuk pusat perdagangan dan ekonomi,” papar Agus. (vyh/dre)