TANGSELIFE.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan menyampaikan kesiapan untuk menyediakan lokasi lahan pembangunan LRT-MRT (Light Rail Transit dan Mass Rapid Transit).
Kesiapan untuk menyediakan lokasi lahan pembangunan LRT-MRT dipaparkan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Pilar Saga Ichsan.
Pilar mengatakan sejauh ini Pemkot Tangerang Selatan masih menunggu instruksi dari Pemerintah Pusat terkait pembangunan LRT-MRT di wilayah Tangsel.
“Tinggal tunggu instruksi dari Pemerintah Pusat. Selagi lahannya masuk di wilayah kota, kita bisa persiapkan,” kata Pilar saat acara Launching Kajian UPJ-Indonesia City Metric, Senin 8 Agustus 2023.
Adapun terkait pendanaan pembangunan LRT-MRT, Pilar mengatakan sudah bukan masuk ranah Pemkot Tangerang Selatan.
“Soal pendanaan itu ranahnya Pemprov DKI dan Pemprov Banten. Tangsel hanya penyedia lokasi saja,” kata Pilar.
Pembangunan LRT-MRT di Tangerang Selatan
Pembangunan LRT-MRT yang melintasi wilayah Tangerang Selatan akan masuk program tahun 2024.
Rencana pembangunan LRT-MRT dibahas pekan lalu dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kota Tangerang Selatan.
Dalam Musrenbang, Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, menyoroti soal moda transportasi yang terintegrasi sebagai isu strategis di tahun depan.
Benyamin Davnie membahas pentingnya sarana moda transportasi yang terintegrasi dari wilayah Kota Jakarta ke kota penyangga seperti Tangerang Selatan.
“MRT kita juga mengusulkan untuk ditindaklanjuti, baik MRT atau LRT.”
“Bapak Wakil Wali Kota sudah melakukan tahapan pembicaraan-pembicaraan dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ),” tuturnya.
Demi melancarkan pembangunan LRT-MRT yang melintasi Tangerang Selatan, Pilar mengatakan pihaknya telah menjajaki berbagai pembicaraan, dengan Provinsi Banten, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Keuangan.
Pentingnya Pembangunan LRT-MRT di Tangerang Selatan
Pembangunan LRT-MRT merupakan proyek strategis Pemerintah Pusat yang bertujuan meningkatkan mobilitas serta mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Seperti diketahui, DKI Jakarta dan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) merupakan dua wilayah metropolitan yang saling berdekatan juga memiliki populasi dan mobilitas yang tinggi.
Untuk mengatasi kemacetan dan meningkatkan efisiensi transportasi, pemerintah daerah (tingkat provinsi, kota/kabupaten) membangun proyek LRT-MRT.
LRT-MRT merupakan sistem transportasi massal kereta ringan yang bergerak di atas rel dengan menggunakan daya listrik.
Keunggulan LRT-MRT dibandingkan dengan moda transportasi lainnya, seperti bus, angkot atau taksi, yakni lebih cepat, lebih nyaman, dan lebih aman.
Proyek LRT-MRT DKI Jakarta dan Kota Tangsel merupakan salah satu proyek infrastruktur terbesar di Indonesia.
Proyek pembangunan LRT DKI Jakarta dan Kota Tangsel terdiri dari 3 fase, yaitu:
– Fase 1: LRT Lebak Bulus-Pondok Cabe (telah beroperasi sejak tahun 2022).
Fase 2: LRT Cisauk-Serpong (tahap pembangunan dan ditargetkan selesai tahun 2024).
Fase 3: LRT Pamulang-Rawa Buntu (masih tahap perencanaan).
Proyek LRT-MRT DKI Jakarta dan Kota Tangsel diperkirakan akan menghabiskan biaya Rp100 triliun.
Dampak Positif Pembangunan LRT-MRT di Kota Tangerang Selatan
Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan mobilitas masyarakat dan mengurangi kemacetan di wilayah DKI Jakarta dan Kota Tangsel.
Pembangunan LRT-MRT DKI Jakarta dan Kota Tangsel merupakan proyek yang sangat strategis untuk pengembangan kedua wilayah.
Beberapa dampak positif dari proyek LRT-MRT DKI Jakarta dan Kota Tangsel, antara lain:
– Mengurangi kemacetan
Proyek LRT-MRT akan mengurangi kemacetan di wilayah DKI Jakarta dan Kota Tangsel karena mampu menampung banyak penumpang.
– Meningkatkan mobilitas masyarakat
Mobilitas masyarakat di wilayah DKI Jakarta dan Kota Tangsel akan meningkat karena LRT-MRT akan menghubungkan akses ke berbagai tempat di dua wilayah.
– Mendorong pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi di wilayah DKI Jakarta dan Kota Tangsel meningkat lantaran LRT-MRTakan membuka akses ke berbagai wilayah yang sebelumnya tidak terlayani transportasi publik.
– Meningkatkan kualitas hidup masyarakat
Kualitas hidup masyarakat di wilayah DKI Jakarta dan Kota Tangsel meningkat karena masyarakat semakin mudah mendapat akses untuk bepergian dan bekerja.