TANGSELIFE.COM – Happy Asmara kembali menjadi perhatian publik ketika ketahuan makan babi saat melakukan siaran langsung di media sosial.
Penyanyi tersebut tahun ini sedang berada di Taichung, Taiwan untuk melakukan pekerjaan.
Dalam unggahan siaran langsung tersebut, Happy Asmara nampak santai menikmati makanan kemasan dengan menggunakan sumpit.
Sebelum menyantapnya, Happy Asmara telah memastikan kalau daging yang dimakan adalah daging sapi.
“Iki daging sapi? Empuk iki daginge (Ini daging sapi? Empuk nih dagingnya),” ucap Happy Asmara.
Kepanikan mulai muncul saat istri Gilga Sahid itu membaca komentar salah satu penggemar yang menonton siaran tersebut.
Ada salah satu komentar yang menyampaikan bahwa daging tersebut adalah daging babi.
Setelah membaca komentar tersebut, Happy Asmara langsung mengecek kembali kandungan daging di makanan tersebut menggunakan Google Terjemahan.
Saat menyadari kalau ia telah menyantap babi, sang penyanyi langsung menuju kamar mandi dan mencoba untuk memuntahkannya.
Ia mengungkapkan bahwa tak rela memakan daging babi. Pasalnya, Happy Asmara menganut agama Islam yang harus mematuhi larangan memakan babi.
Lantas, mengapa daging babi diharamkan menurut Islam?
Larangan Memakan Daging Babi Tercantum dalam Al-Qur’an
Di dalam Al-Qur’an telah dijelaskan secara tegas bahwa mengonsumsi daging babi haram hukumnya.
Hal itu tercantum pada surah Al-Baqarah ayat 173 yang menjelaskan bahwa Allah mengharamkan bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang ketika disembelih disebut nama selain Allah.
Namun, jika seseorang itu memakannya dalam keadaan terpaksa dan tidak berlebihan, maka tidak ada dosanya baginya.
Babi adalah Hewan Najis yang Lebih Buruk dari Anjing
Babi dan seluruh yang berhubungan dengannya haram untuk dikonsumsi. Hal ini dikarenakan babi merupakan hewan najis dan kondisinya lebih buruk dari anjing.
Lebih lanjut, babi dianjurkan untuk dibunuh bukan karena membahayakan dan telah disebutkan oleh nash keharamannya.
“Jika anjing saja najis maka babi lebih najis. Sedangkan sesuatu yang lahir dari babi dan anjing atau salah satu dari keduanya adalah najis karena merupakan makhluk yang berasal dari yang najis, karenanya status hukumnya adalah sama,” (Lihat Abu Ishaq Asy-Syirazi, Al-Muhadzdzab fi Fiqhil Imam Asy-Syafi’i, Beirut, Darul Fikr, juz I, halaman 47).
Daging Babi Tidak Baik untuk Kesehatan
Selain dilarang dalam Islam, mengonsumsi daging babi juga ditinjau dari segi kesehatan.
Babi dikenal sebagai hewan yang jorok dan dikhawatirkan banyak mengandung kotoran yang bisa menimbulkan penyakit.
Sebagai mana menurut Tafsir Al Manaar menyatakan:
“Allah mengharamkan daging babi karena najis, karena makanan yang paling disukainya (makanan favoritnya) adalah kotoran dan ia berbahaya pada semua daerah, sebagaimana telah dibuktikan dengan pengalaman serta makan dagingnya termasuk sebab menularnya cacing yang mematikan. Ada juga yang menyatakan bahwa ia memiliki pengaruh jelek terhadap sifat iffah (menjaga kehormatan) dan cemburu (ghirah).” (Shohih Fiqh Sunnah, 2/339).
Babi adalah salah satu hewan ternak yang mudah terkena penyakit atau bakteri yang bisa ditularkan ke manusia.
Beberapa penyakit tersebut adalah tanea solium jenis cacing pita yang hidup dalam dagin babi.
Telur cacing ini berjumlah ribuan dan tiap telur mengandung larva. Jika dikonsumsi dikhawatirkan menimbulkan penyakit parasit pada manusia yakni terjangkit penyakit cacing pita.
Happy Asmara Tak Sengaja Makan Babi
Dengan demikian, dalam Islam makan daging babi hukumnya haram.
Namun, apabila seseorang memakannya tanpa sengaja atau dalam keadaan terpaksa seperti yang dialami Happy Asmara dalam insiden ini, maka tidak ada dosa baginya selama tidak memiliki niat untuk melanggar syariat.
Sebagai umat Muslim ada baiknya selalu berhati-hati dan selalu memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi adalah halal sesuai dengan ajaran Islam.