TANGSELIFE.COM – Google merayakan Hari Perempuan Internasional melalui doodle yang hadir di laman utama Google Search pada Jumat, 8 Maret 2024.

Google Doodle tentang Hari Perempuan Internasional ini menampilkan beberapa karakter lintas usia, mulai dari perempuan muda sampai lanjut usia.

Ketiga generasi tersebut dibingkai dalam garis yang menyerupai lingkaran hingga membentuk huruf O sebagai huruf kedua dari kata ‘Google’.

Adapun huruf O pertama dari kata Google menggunakan simbol gender perempuan yang berbentuk lingkaran di atas tanda silang.

Secara umum, Google Doodle hari ini dibalut dengan suasana terang dan aneka aksesori.

Cukup berbeda dengan Google doodle perayaan tahun lalu yang sepenuhnya memperlihatkan berbagai peran perempuan.

Menurut Google, peringatan hari ini difokuskan pada isu-isu yang berkaitan dengan kesenjangan upah gender dan ras, hak-hak reproduksi, sampai pencegahan kekerasan terhadap perempuan.

Raksasa teknologi ini menganggap bahwa kemajuan yang dicapai oleh perempuan saat ini tak lepas dari peran orang-orang terdahulu, termasuk dari kalangan perempuan.

“Ucapan ini ditujukan bagi mereka yang telah membuka jalan dan membawa obor itu lebih jauh lagi, Selamat Hari Perempuan Internasional!” tulis Google.

Sejarah Hari Perempuan Internasional

Hari Perempuan Internasional
3d Rendering. Women’s day design. Womens day greeting text with flowers background for woman international celebration.

Hari Perempuan Internasional pertama kali datang dari perempuan bernama Clara Zetkin, seorang aktivis dan pembela hak-hak perempuan.

Clara mengemukakan gagasan tersebut pada 1910 dalam Konferensi Internasional Perempuan Pekerja di Kopenhagen, Denmark.

Dalam acara konferensi tersebut dihadiri 100 perempuan dari 17 negara yang mewakili serikat pekerja, partai sosialis, dan klub perempuan pekerja.

Para peserta konferensi menyetujui ide Clara untuk menetapkan adanya Hari Perempuan Internasional.

Peringatan yang berlangsung pada 8 Maret ini juga bertepatan dengan peringatan dua demonstrasi yang bertujuan untuk mencapai kesetaraan gender, termasuk soal pekerjaan yang adil dan aman.

Kedua aksi tersebut berlangsung di Saint Petersbug dan New York.

Dwi Oktaviani
Editor