TANGSELIFE.COM- Niat Puasa Ramadan merupakan rukun yang penting dalam melaksanakan ibadah puasa.
Tanpa niat, puasa yang dilakukan tidak akan sah.
Bulan puasa Ramadan 2023 akan tiba lebih kurang sepekan lagi. Umat muslim di Indonesia dan seluruh dunia akan menyambutnya dengan suka cita.
Selama bulan suci ini, banyak kebaikan dan kemuliaan yang dapat dicapai melalui ibadah-ibadah yang dilakukan, dan pahalanya akan berlipat ganda dari Allah SWT.
Oleh karena itu, banyak umat Muslim berlomba-lomba untuk memperbanyak ibadah wajib, begitu juga ibadah sunnah.
Salah satu ibadah wajib selama Ramadaan adalah puasa, karena puasa adalah salah satu rukun Islam.
Sebelum waktu subuh tiba, niat untuk berpuasa juga harus dilakukan.
Hanya saja, ibadah puasa Ramadan tidak akan sah jika tata cara niat puasa tidak sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.
Hal ini ditegaskan dalam sebuah hadits Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa:
“Barangsiapa yang tidak berniat puasa pada malam hari sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya,” (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majjah).
Artinya, seseorang yang berpuasa namun tidak berniat pada malam sebelum fajar, maka puasanya tidak dihitung sah dan harus mengganti di bulan lain di luar bulan Ramadan.
Dalam menetapkan niat untuk berpuasa di bulan Ramadan, tidak ada ketentuan untuk menggunakan bahasa tertentu, selama seseorang paham dan mengerti artinya.
Namun berikut adalah niat puasa Ramadan menurut Imam Ghazali dalam Ihya Ulumudin 2.
“Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i fardhi syahri Ramadhâni hâdzihis sanati lillâhi ta’âla.”
Artinya: “Aku berniat puasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah ta’ala.”
Menurut Imam Ghazali dalam Ihya Ulumudin 2, membaca niat pada malam hari sebelum puasa Ramadan hukumnya wajib.
Berdasarkan mayoritas ulama, juga beranggapan untuk melaksanakan puasa Ramadan yang berlangsung selama sebulan, seorang muslim harus mengulangi niat puasanya setiap harinya.
Meskipun setiap hari dianggap sebagai ibadah terpisah dan tidak berkaitan dengan hari sebelumnya.
Akan tetapi, menurut mazhab Maliki dalam kitab Fiqih Islam Wa Adilatuhu karya Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi, cukup sekali melakukan doa niat puasa Ramadan selama sebulan.
Namun, syaratnya adalah berpuasa setiap hari selama Ramadan.
Tata Cara Sahur Menurut Islam
Sebelum melaksanakan puasa, umat muslim juga dianjurkan untuk makan sahur terlebih dahulu.
Makan sahur adalah salah satu amalan sunnah bagi umat muslim yang hendak berpuasa pada bulan Ramadan.
Biasanya sahur dilakukan menjelang subuh, yaitu sebelum waktu imsak dimulai.
Makan sahur di bulan Ramadan sangat dianjurkan agar tubuh tetap bertenaga dan kuat selama menjalankan ibadah puasa.
Selain itu, makan sahur juga dapat menghindarkan seseorang dari dehidrasi dan kelelahan selama berpuasa.
Adapun makanan yang disarankan untuk sahur adalah makanan yang mengandung serat tinggi dan mudah dicerna oleh tubuh, seperti oatmeal, roti gandum, buah-buahan, dan sayuran.
Dianjurkan juga untuk mengonsumsi air putih yang cukup agar tubuh tidak kekurangan cairan selama berpuasa.
Makan sahur juga dapat menjadi momen yang baik untuk berdoa dan memohon kepada Allah SWT agar diberikan kekuatan dan kelancaran dalam menjalankan ibadah puasa.
Keutamaan Sahur di Bulan Ramadan
Makan sahur memiliki keutamaan tersendiri bagi umat muslim yang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan.
Dalam hadis, Rasulullah SAW menganjurkan untuk makan sahur karena di dalamnya terdapat berkah dan kekuatan untuk menjalankan puasa seharian penuh.
Makan sahur juga dapat memperkuat tubuh dan memperbaiki performa fisik, sehingga dapat membantu umat muslim dalam menjalankan aktivitas sehari-hari selama puasa.
Selain itu, makan sahur juga dianggap sebagai bentuk ibadah yang bisa mendatangkan pahala bagi umat muslim.
Oleh karena itu, makan sahur sangat dianjurkan dan disunnahkan bagi umat muslim yang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. (Iis Suryani)