TANGSELIFE.COMCuaca panas menyengat kini masih melanda beberapa wilayah Indonesia termasuk Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) di penghujung bulan Oktober 2024.

Padahal bulan September, Oktober, November, hingga Desember selalu dikaitkan dengan bulan musim hujan.

Akan tetapi, keadaan ini berbanding terbalik dengan cuaca panas menyengat pada siang hari di bulan Oktober 2024 yang terjadi di beberapa wilayah.

Lantas, mengapa hal itu bisa terjadi dan apa penyebab cuaca panas ekstrem yang terjadi belakangan waktu ini? berikut ulasannya.

Penjelasan BMKG Tentang Cuaca Panas Menyengat di Beberapa Wilayah Indonesia pada bulan Oktober 2024

cuaca panas ekstrem
Ilustrasi cuaca panas. (shutterstock)

Menurut keterangan dari Kepala Pusat Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Andri Ramdhani memaparkan, sebagai besar wilayah Indonesia, terutama pulau Jawa termasuk wilayah Jabodetabek ini kondisi cuacanya didominasi cerah dengan minimnya tingkat pertumbuhan awan pada siang hari.

Cuaca cerah pada siang hari ini juga turut dirasakan di wilayah Nusa Tenggara.

Akibat dari minimnya awan maka membuat sinar matahari pada siang hari dapat mencapai permukaan bumi tanpa banyak halangan, hal inilah yang membuat cuaca panas menyengat terasa di luar ruangan.

Andri menjelaskan, sebagian besar wilayah Indonesia di selatan ekuator sudah memasuki periode peralihan musim pada Oktober dasarian III hingga November.

Oleh karena itu, cuaca cerah hingga berawan masih mendominasi pada pagi hingga siang hari, sementara hujan turun pada siang hingga malam.

Di Pulau Jawa sendiri awal musim hujan akan terjadi secara berbeda-beda di masing-masing wilayah.

Namun, diprediks pada akhir Oktober sampai awal November mendatang akan menjadi awal musim hujan di wilayah Jawa.

Sementara, untuk puncak musim hujan di wilayah Jawa akan terjadi pada bulan Januari-Februari 2025.

Ini juga menjadi alasan mengapa cuaca panas menyengat terasa di beberapa wilayah di Pulau Jawa dan sebagian wilayah lainnya sudah mengalami suhu yang lebih rendah akibat hujan yang mulai terjadi.

Berbeda dengan cuaca di Pulau Jawa, di daerah Sumatera justru cuacanya didominasi hujan.

Bahkan sepanjang hari, wilayah di Sumatera justru diselimuti oleh awan, sehingga suhu udara maksimal di wilayah tersebut tidak lebih dari 35 derajat celcius.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
Jihan Hoirunisa
Editor
Jihan Hoirunisa
Reporter