Tangselife.com – Angka stunting balita atau gagal tumbuh pada anak di Kota Tangerang Selatan tercatat masih sangat tinggi.

Data dari Dinas Kesehatan tercatat kasus stunting balita mencapai 19,9 persen atau sekira 2.100-an balita dari total 133 ribu balita yang ada.

Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengatakan, pihaknya bakal menambah wilayah kelurahan lokasi fokus (lokus) penanganan stunting.

Itu juga dilakukan untuk menurunkan angka prevalensi balita stunting menjadi 14 persen pada 2024 mendatang.

Menurutnya, penanganan stunting perlu peran semua unsur baik dari pemerintah, masyarakat dan lainnya.

“Penurunan stunting membutuhkan keterlibatan semua pihak. Kelurahan, akademisi, media, swasta, LSM bahkan lembaga pendidikan usia dini, dan semua unsur lah untuk kerjasama dan mengawal penurunan angka stunting,” kata Benyamin dalam keterangan resmi dikutip Kamis (17/11/2022).

Benyamin juga mengatakan bahwa perhatian dalam penurunan angka stunting juga harus dilihat dari berbagai sisi.

Tidak hanya fokus ke anaknya saja, melainkan juga edukasi kepada ibu hamil mengenai stunting itu sendiri.

“Jadi, edukasi bagi ibu-ibu hamilnya, agar bisa memberikan makanan yang menyehatkan agar mereka tumbuh sebagaimana mestinya,” tutup Benyamin.

Belasan lokus penanganan stunting tersebut yakni Kelurahan Serpong, Paku Alam, Bakti Jaya, Kademangan, Pondok Benda, Pamulang Timur, Pondok Cabe Ilir, Benda Baru, Serua, Jombang, Pondok Ranji, Cempaka Putih, Rempoa, Pisangan, Pondok Kacang Timur, Pondok Betung, Pondok Karya, Parigi Baru, dan Pondok Aren. (VYH/ASN)