TANGSELIFE.COM-Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan masyarakat Indonesia akan kembali bisa menyaksikan fenomena langit yang langka pada malam ini.
Fenomena langka itu akan terjadi pada Jumat 5 Mei 2023 malam hingga Sabtu 6 Mei 2023 dinihari adalah gerhana bulan penumbra.
Sebelumnya pada Kamis, 20 April 2023 kemarin, masyarakat Indonesia bisa menyaksikan secara langsung fenomena alam yang langka di langit yakni gerhana matahari hibrida.
Dilansir dari laman resmi BRIN pada Jumat 5 Mei 2023, peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN Rhorom Priyatikanto mengatakan jika semua wilayah Indonesia akan kebagian fenomena tersebut.
“Semua wilayah Indonesia kebagian, fenomena gerhana bulan penumbra ini bisa dilihat dari seluruh wilayah Indonesia,” ujar Rhorom, Jumat 5 Mei 2023.
Terkait kapan gerhana bulan penumbra tersebut akan terjadi? “Sekitar tengah malam, yang terjadi pada tanggal 5-6 Mei 2023,” ujar Rhorom juga.
“Gerhana bulan penumbra mulai terjadi pada 5 Mei 2023 pukul 21.15 WIB dan selesai pukul 01.30 WIB keesokan harinya dan puncaknya pada 23.24 WIB,” paparnya.
Lantas apakah yang menyebabkan terjadinya gerhana bulan penumbra? Gerhana bulan penumbra
terjadi disebabkan karena sebagian cahaya matahari yang terhalang oleh bumi.
Bisa juga dikatakan kalau posisi bulan masuk pada bayangan penumbra bumi sehingga menyebabkan cahaya atau terangnya berkurang secara gradual.
Selanjutnya, saat gerhana bulan penumbra terjadi, posisi bulan, matahari, bumi sejajar, di mana bulan hanya masuk ke bayangan penumbra bumi.
Itu yang menyebabkan bulan akan terlihat lebih redup pada saat purnama nanti yang merupakan puncak terjadinya gerhana bulan penumbra.
“Perbedaan umbra dan penumbra pada gerhana bulan yaitu bila ada bagian bulan yang memasuki umbra, maka bagian tersebut tidak menerima cahaya Matahari,” jelas Rhorom juga.
“Kecuali sebagian kecil yang terbiaskan oleh atmosfer bumi dan sebaliknya, bagian yang masuk penumbra masih menerima cahaya matahari,” tandasnya.
Sementara itu, BMKG mengatakan kalau fenomena fase gerhana bulan penumbra pada 5-6 Mei 2023 berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum.
Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut BMKG, banjir pesisir atau banjir rob berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia.
Potensi banjir pesisir atau banjir rob berbeda hari dan jamnya di tiap wilayah, yang secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir.
Seperti terendamnya hunian warga, menggangu aktivitas bongkar muat di pelabuhan, mengganggu aktivitas di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.
“Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut,” ujar Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG RI Eko Prasetyo.
Selain itu juga, masyarakat diminta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG terkait dampak fenomena gerhana bulan fenumbra tersebut.
Berikut Lokasi yang Terancam Banjir Rob:
1. Pesisir Aceh
2. Pesisir Sumatera Utara
3. Pesisir Sumatera Barat
4. Pesisir Lampung
5. Pesisir Banten
6. Pesisir utara DKI Jakarta
7. Pesisir Jawa Barat
8. Pesisir Jawa Tengah
9. Pesisir Jawa Timur
10. Pesisir selatan D.I. Yogyakarta
11. Pesisir NTB
12. Pesisir NTT
13. Pesisir Kalimantan Barat
14. Pesisir KalimantanTengah
15. Pesisir Sulawesi Utara
16. Pesisir Maluku
17. Pesisir Maluku Utara.
Berikut Lokasi dan Tanggal Potensi Banjir Rob:
1. Pesisir Aceh (Pesisir Sabang, Meulaboh) pada 4-10 Mei 2023
2. Pesisir Sumatera Utara (Pesisir Belawan dan sekitarnya) pada 3-9 Mei 2023
3. Pesisir Sumatera Barat (Pesisir Padang) pada 6 Mei 2023
4. Pesisir Lampung (Bandar Lampung) pada 6-11 Mei 2023
5. Pesisir utara Banten pada 5-12 Mei 2023
6. Pesisir barat Banten pada 5-11 Mei 2023
7. Pesisir selatan Banten pada 5-11 Mei 2023
8. Pesisir utara DKI Jakarta pada 6-9 Mei 2023
9. Pesisir utara Jawa Barat pada 11-17 Mei 2023
10. Pesisir utara Jawa Tengah (Kota Semarang, Kab. Demak, Kab. Pekalongan, Kab. Kendal, Kab. Batang, Kab. Pati, Kab. Jepara, Pesisir Rembang, Kota Tegal, Kab. Brebes) pada 9-16 Mei 2023
11. Pesisir selatan Jawa Tengah (Cilacap) pada 5-11 Mei 2023
12. Pesisir selatan D.I. Yogyakarta pada 5-11 Mei 2023
13. Pesisir Jawa Timur pada 5-10 Mei 2023.
14. Pesisir NTB (Pesisir Lombok Barat dan Pesisir Bima) pada 5-11 Mei 2023
15. Pesisir NTT (Kab. Kupang dan Waingapu) pada 7-9 Mei 2023
16. Pesisir Kalimantan Barat pada 6-14 Mei 2023
17. Pesisir Kalimantan Tengah (Kotawaringin) pada 12-14 Mei 2023
18. Pesisir Sulawesi Utara pada 6-7 Mei 2023
19. Pesisir Maluku (Teluk Ambon, Saumlaki, Banda, Pesisir selatan P. Seram, Kep. Kai, Kep. Dobo, Pesisir utara Seram bagian barat) pada 5-6 Mei 2023
20. Pesisir Maluku Utara (Pesisir Selatan Taliabu, Pesisir Morotai bagian Utara dan Pesisir Barat Loloda) pada 6-7 Mei 2023