TANGSELIFE.COM– Masih dalam upaya mengatasi polusi udara di kota Tangerang Selatan sejumlah rencana mulai disusun oleh Pemkot Tangsel.
Langkah yang akan diambil oleh Pemkot Tangsel diantaranya adalah akan memberkakukan kegiatan car free day, uji emisi bagi kendaraan bermotor dan menerapkan WFH untuk para pekerja.
Bahkan yang terbaru Pemerintahan kota Tangerang Selatan, menggelontorkan anggaran sebesar Rp 14 miliyar sebagai upaya untuk mengatasi polusi udara di wilayahnya.
Anggaran yang digelontorkan miliaran rupiah itu ditujukan untuk delapan operasi perangkat daerah (OPD) yang berperan untuk mengani persoalan polusi udara tersebut.
Wali kota Tangerang Selatan Benyamin Davine mengtakan total anggaran tersebut akan dibagikan ke Dinas Lingkungan Hidup, Pemdam kebakaran, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, sampai Perkimta.
Menurut Benyamin, OPD yang harus diprioritaskan untuk mengatasi persoalan polusi udarah salah satunya adalah Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Pertahanan (Perkimta).
Sebab, salah satu upaya untuk mengatasi kualitas udara buruk di Tangsel adalah dengan penataan lingkungan.
“Penataan lingkungan masyarakat juga penting. Jadi Tak hanya persoalan vegetasi tapi penataan lingkungan juga,” ujar Benyamin.
Upaya Wali Kota Tangerang Selatan Mengatasi Polusi Udara.
Wali kota Tangsel mengungkapkan sejumlah upaya telah disiapkan untuk membuat udara di wilayahnya membaik.
Mulai dari, car free day atau hari bebas kendaraan bermotor yang nantinya akan dilaksanakan juga di Bintaro, setalah sebelumnya hanya digelar di Serpong.
Pelaksanaan car free day ini rencananya akan diberlakukan setiap seminggu sekali dengan durasi yang juga di perpanjang.
Jika car free day sukses nantinya juga akan digelar car free night di beberapa ruas jalan yang ada di Tangerang Selatan.
“Kami bakal memperluas jangkauan dan dimensi waktunya supaya bisa diukur seberapa efektif program tersebut,” tutur Benyamin.
Lalu, Benyamin juga telah menggencarkan pelaksanaan uji emisi untuk kendaraan bermotor.
Saat ini Pemkot Tangsel telah menyiapkan lima alat uji emisi yang bisa dilakukan di berbagai lokasi.
Selain itu, Benyamin Davine juga mengambil kebijakan untuk memberlakukan WFH atau kerja dari rumah yang rencananya akan dilaksanakan awal pekan depan.
Nantinya, akan ada sebanyak 50 persen Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bekerja dari rumah.
Namun, ASN dengan kategori tertentu tidak diperbolehkan untuk WFH, contohnya seperti bendahara, pengawas pimpinan kegiatan, dan lain-lainnya.
“Saya harap mereka bisa bekerja di kantor. Tapi mungkin nanti bisa dibagi dengan shifting, seperti minggu ini siapa dan minggu depan dia off kanto,” jelas Benyamin.
Demikan sejumlah upaya yang saat ini sedang digagas oleh Pemkot Tangsel untuk mengurangi polusi udara di wilayahnya.
Apakah Polusi Udara di Tangsel Masih Buruk Sampai Saat ini?
Berdasarkan pemantauan dari situs IQAir pada hari Jumat, 25 Agustus 2023 pukul 10.26 WIB kualitas udara di Tangsel masih masuk kategori tidak sehat.
Indeks kualitas udara di Tangsel berada di angka 176 dengan catatan polutan utama PM2.5 103 µg/m³.
Konsentrasi polutan tersebut 20.6 kali lebih dari nilai panduan kualitas uudara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Saat ini kota Tangerang Selatan menempati urutan kedua wilayah paling berpolusi di Indonesia, dan posisi pertama ditempati Depok, Jawa Barat dengan indeks 185.