TANGSELIFE.COM- Aksi bakar sampah di Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencemari lingkungan juga berdampak penyakit.
Karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel telah menghentikan aktivitas pembakaran sampah sembarangan oleh warga tersebut.
Warga yang suka bakar sampah di Pamulang itu tepatnya berlokasi di belakang RSU Tangerang Selatan.
Penghentian pembakaran sampah itu dilakukan menyusul anak warga yang menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akibat terpapar asap.
Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan aktivitas bakar sampah di Pamulang itu sudah disetop.
Penyetopan aksi pembakaran sampah itu dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (LH), Dinas Kesehatan (Dinkes), Satpol PP, dan Polsek Pamulang.
“Dari kemarin-kemarin sudah dihentikan aksi warga bakar sampah di Pamulang,” terang Benyamin Davnie, Rabu, 2 Agustus 2023.
Selain itu juga, Benyamin memastikan kalau Satpol PP bakal mengecek rutin tempat pembakaran sampah liar tersebut.
Tujuannya untuk memastikan tidak ada lagi warga bakar sampah di Pamulang yang berpotensi mengganggu kesehatan warga sekitar.
“Nantinya akan dilakukan monitoring dan pengawasan oleh Seksi Trantib Kecamatan Pamulang,” cetus Benyamin juga.
Sementara itu, Kabid Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Tangsel Rastra Yudhatama mengatakan bakal memasang spanduk larangan bakar sampah di Pamulang.
Dia juga mengatakan kalau spanduk pelarangan bakar sampah itu saat ini tengah dibuat dan selanjutnya akan segera dipasang.
“Selain pasang spanduk, kami juga lakukan edukasi dan pengawasan berkala di lokasi tempat bakar sampah di Pamulang itu,” paparnya.
Dia juga mengatakan kalau edukasi atau larangan membakar sampah oleh warga itu akan melibatkan kelurahan dan kecamatan setempat.
Akibat Warga Bakar Sampah di Pamulang Seorang Bocah Terpapar ISPA
Sebelumnya, seorang bocah warga Perumahan Pamulang Permai 1, Kecamatan Pamulang mengidap infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).
Bocah bernama Raya (8) itu terpapar ISPA karena sering menghirup asap pembakaran sampah yang dilakukan warga di sekitar rumahnya.
Bunga, ibu kandung Raya mengatakan anaknya awalnya mengalami batuk sejak Jumat pekan lalu.
“Sejak Jumat minggu lalu, Raya pulang sekolah masih ceria. Sehat dan aktif walau memang mengalami batuk,” terangnya.
Setelah itu, Raya tidur siang dan saat bangun sekitar pukul 15.00 WIB, mengalami pilek dan agak kesulitan bernapas.
“Anak saya jadi agak sulit bernapas,” terang Bunga kepada wartawan ketika dihubungi, Rabu, 2 Agustus 2023.
Tapi kondisi kesehatan Raya terus memburuk. Hinggan akhirnya bocah perempuan itu dibawa ke rumah sakit pada Sabtu, 30 Juli 2023.
“Anak saya semakin kesulitan bernapas sehingga dibawa ke rumah sakit,” terang Bunga juga.
Setelah dicek ke IGD Rumah Sakit (RS) Eka Hospital, Raya lantas dilakukan pengecekan darah dan rontgen toraks.
Ternyata, anaknya itu dinyatakan mengidap ISPA. “Infeksinya cukup berat, sehingga Raya dinyatakan ISPA,” paparnya juga.
Raya pun akhirnya dirawat empat hari, mulai Sabtu, 30 Juli 2023 hingga Rabu, 2 Agustus 2023.
Dia juga mengatakan kalau anaknya itu sering menghirup udara dari pembakaran sampah yang ada di sekitar rumahnya.
“Di dekat rumah kami di Perumahan Pamulang Permai 1, sering sekali asap akibat aktivitas pembakaran sampah,” paparnya juga.
Bunga juga mengatakan kalau pembakaran sampah itu terjadi di belakang RSU Tangerang Selatan.