TANGSELIFE.COM- Banjir lahar dingin terjadi di beberapa titik di daerah Lumajang, Jawa Timur pada Jumat, 7 Juli 2023.

Banjir lahar dingin itu menerjang lima desa dan dua kecamatan berdasarkan pantauan sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Timur sampai pukul 20:00 (7/7/2013)

Desa yang terkena dampak banjir lahar dingin yaitu, Desa Sidumulyo dan Pronojiwo di Kecamtan Pronojiwo.

Kemudian di Kecamatan Candipuro ada tiga desa yaitu, Desa Jugosari, Desa Kloposawit dan Desa Tumpeng juga diterjang banjir lahar dingin.

Pemicu dari banjir lahar dingin ini, karena hujan dengan intensitas tinggi terjadi di daerah lereng Gunung Semeru dalam beberapa hari terakhir.

Hujan deras mengakibatkan debit air di Derah Aliran Sungai (DAS) lahar Semeru menjadi meningkat, hinga menyebabkan banjir lahar dingin ini terjadi.

Kabid Kedaruratan dan Logistik Jawa Timur, Satrio Suseno mengatakan,

“Kondisi hujan yang terjadi di wilayah lereng Gunung Semeru menyebabkan meningkatnya debit air pada daerah DAS lahar Gunung Semeru yng menerjang beberapa jembatan penghubung desa terputus,” ucapnya.

Lantas, apa saja yang terjadi dampak dari banjir lahar dingin ini?

Banjir Lahar Dingin Menyebabkan Jembatan Putus.

Banjir lahar dingin ini mengakibatkan empat jembatan penghubung antar desa yang berada di sekitar lereng Gunung Semeru terputus.

Tidak lain yang menyebabkan bencana banjir lahar dingin ini akibat hujan deras di kawasan Gunung Semeru yang mengguyur daerah itu sejak Kamis malam (6/7/2023).

Jembatan yang terputus itu antara lain, jembatan penghubung Lumajang-Malang di Desa Sidumulyo, Kecamatan Pronojiwo akibat diterjang banjir lahar dingin pukul 14:00 WIB.

Kemudian, Jembatan penghubung antara Desa Kloposawit dan Desa Tumpeng di Kecamatan Candipuro.

Lalu, Jembatan Kali Regoyo yang menghubungkan Desa Jugosari menuju Dusun Kebondeli Selatan di Candipuro.

Terakhir jembatan pengubung akses Desa Tumpeng dan Desa Nguter di Daerah Candipuro.

Akibat banjir lahar dingin yang menerjang daerah-daerah tersebut mengakibatkan terputusnya akses jalan warga dari Lumajang menuju Malang begitu juga sebaliknya.

Banjir lahar dingin ini juga menutupi jalan dan aera persawahan.

Jumlah Pengungsi Akibat Banjir Lahar Dingin.

Warga yang terdampak dari banjir lahar dingin ini mulai meninggalkan rumahnya dan mengungsi di sejumlah lokasi pengungsian yang disiapkan.

Berdasarkan data dari Dinas Sosial Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada jam 20:00 WIB (7/7/2023) ada sekitar 424 warga yang menggungsi dan tersebar di empat kecamatan.

Dipastikan jumlah pengungsi akan terus bertmabah mengingat sampai malam tadi hujan deras masih mengguyur Lumajang

TanBerah Longsor Menutup Akses Jalan Lumajang-Malang.

Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Lumajang sejak pukul 00:10 WIB, mengakibatkan tanah longsor di beberapa lokasi yang ada di Lumajang.

Akibat dari bencana tanah longsor ini menyebabkan kerusakan bangunan sampai penutupan jalan Lumajang menuju Malang via Selatan.

Salah satunya, daerah yang terkena longsor ini terjadi di jalur perbukitan Piket Nol Kilometer 58-59 Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Longsor terjadi pada tebing setinggi 50 meter, akibatnya material longsor menutupi badan jalan yang menjadi akses yang menghubungkan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang dengan ketebalan kurang lebih 3 meter.

Usai tanah logsor ini. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang menutup jalur selatan yang menghubungkan Lumajang dan Malang atau piket Nol Kamarkajang.

Sebagai antisipasi dari longsor yang terjadi di Piket Nol Kamarkajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, maka akses Malang menuju Lumajang lewat Ampelgading juga ditutup sejak pukul 10:00 WIB, (7/7/2013).

Akibatnya untuk pengguna jalan yang ingin menuju Lumajang dari arah Malang dianjurkan untuk lewat jalur Pasuruan-Probolinggo-Lumajang.

Kasatlantas Polres Malang AKP Agnis Juwita Manurung mengatakan,

“Iya benar ditutup, antisipasi yang dari Lumajang sudah dilakukan penutupan,” tegasnya.

“Bagi pengguna jalan akan ke Lumajang, harap memakai jalur Pasuruan-Probolinggo-Lumajang,” tambah Agnis.

Longsor Memakan Korban Jiwa.

Selain menutup akses jalan utama Lumajang-Malang via Selatan, longsor ini juga menimpa rumah warga.

Longsor juga terjadi di Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur Pada 7 Juli 2023, pemicunya sama yaitu akibat hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di Lumajang.

Longsor yang terjadi di daerah ini menimpa satu rumah dan memakan tiga korban jiwa.

Ketiga orang itu merupakan satau keluarga berinisial GAP (23 Tahun), CA (20 Tahun), GNP (4 Bulan) warga Dusun Sriti, Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo.

Hal ini dibenarkan oleh Kabid Kedaruratan dan Logistik Jawa Timur Satrio Suseno, mengatakan,

“Iya betul longsor menimpa satu rumah,” ujar Satrio.

Berdasarkan infprmasi diketahui bahwa rumah korban meninggal dunia ini berdekatan dengan area tebing yang longsor, bagian belakang rumah hancur parah.

Ketiga korban itu telah berhasil dievakuasi dan dimakamkam pihak keluarga,

Sang suami dimakamkan di Dusun Sriti, sedangkan sang istri dan anaknya dimakamkan di Desa Pasirian.

 

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife