TANGSELIFE.COM – Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq menyebut, banyaknya tumpukan sampah di Tangsel sebagai situasi yang darurat.
Hanif mengatakan bahwa Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) akan membantu Pemkot Tangsel menangani situasi darurat tersebut.
Salah satunya membantu komunikasi panjajakan kerjasama pengolahan sampah dengan daerah lain.
“Berdasarkan surat dari pak Walikota akan berkomunikasi lebih langsung dengan pak Gubernur Banten dan Gubernur Provinsi Jawa Barat untuk membantu masa darurat ini,” kata Hanif di Puspemkot Tangsel, Senin, 22 Desember 2025.
Hanif menyebut situasi Tangsel darurat karena TPA Cipeucang hanya mampu menampung kurang lebih 400 ton sampah perhari.
Sedangkan sampah yang diproduksi Kota Tangsel perharinya mencapai kurang lebih 1.100 ton.
“Sehingga ada selisih hampir 600 ton per day .Ini yang kemudian harus ditangani ke daruratannya.” tuturnya.
Hanif mengungkapkan, sejauh ini pihaknya sudah berkomunikasi dengan pemerintah daerah Jawa Barat membahas TPA Galuga dan Lulut Nambo yang keduanya berada di wilayah Kabupaten Bogor.
Ia juga mengaku akan segera berkomunikasi dengan Gubernur Banten untuk opsi TPA di wilayah Serang.
“Di Serang nanti kami akan juga berkomunikasi dengan pak Gubernur untuk membantu bekerjasama antar kabupaten,” terangnya.
Menurutnya komunikasi harus dilakukan kepada Gubernur karena berdasarkan ketentuan Undang-Undang kerjasama pengelolaan sampah antar kabupaten kota berada di bawah binaan Gubernur.
“Karena berdasarkan mandat Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008, maka bekerjasama antar kabupaten di bawah binaan Gubernur.,” pungkasnya.


