ANGSELIFE.COM-Efek pasca pandemi Covid-19 membuat masyarakat haus hiburan. Salah satu yang disasar adalah pertandingan olahraga dan konser musik.
Mulai dari konser band lokal hingga band K-Pop dan girl band asal Korea Selatan yang manggung di Jakarta dan sekitarnya dipenuhi penonton.
Saat ini, konser grup musik Coldplay menjadi salah satu yang paling ditunggu masyarakat di Tanah Air.
Konser yang rencananya digelar pada 15 November 2023 itu akan menjadi yang pertama kalinya band asal Inggris itu manggung di Jakarta.
Sebelumnya pada 2017 lalu, konser Coldplay batal karena masalah izin. Saat itu Stadion Gelora Bung Karno (GBK) sedang direnovasi untuk persiapan Asian Games.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira membeberkan gambaran potensi dampak dari konser Coldplay bagi perekonomian Indonesia.
Dia melihat dampak ekonomi dari penyelenggaraan konser musik internasional ke Indonesia tak terlalu besar.
“Kegiatan ini menjadi bagian sub sektor ekonomi kreatif yang kontribusinya ke PDB (Produk Domestik Bruto) hanya 6,98 persen,” terangnya, Jumat 12 Mei 2023.
Menurut Bhima juga, konser band internasional akan memberikan dampak setidaknya terhadap konsumsi masyarakat kelas menengah atas.
Hal ini melihat harga tiketnya yang tidak murah yang tidak mungkin bisa dibeli oleh masyarakat kelas bawah.
Terkait potensi keuntungan, menurut Bhima tentu berbeda-beda, tergantung dari grup band atau artis yang didatangkan.
Termasuk jumlah penonton atau penjualan tiket hingga merchandise. “Angkanya variatif, tapi pendapatan totalnya puluhan miliar kalau artis papan atas,” lanjutnya.
Selain itu, kata Bhima lagi, mendatangkan artis internasional juga akan bergantung pada tren dan basis penggemarnya.
Dia mencontohkan, jika tren K-Pop masih laris dan fan base-nya cukup besar yakni anak-anak muda yang bisa saja membludak penjualan tiketnya.
Perhitungan Tiket Konser Coldplay Ditambah Pajak