TANGSELIFE.COM – Ratusan warga yang menggelar aksi demonstrasi terkait penutupan jalan Puspitek Raya, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) akhirnya diterima oleh perwakilan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) untuk melakukan audiensi.
Audiensi dilakukan di gedung Guest House yang berada di area perumahan Puspitek.
Sebanyak 10 perwakilan warga yang gelar aksi penolakan penutupan jalan Puspitek Raya, ikut dalam audensi itu.
Selain itu aparat dari kepolisian, TNI dan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel turut mendampingi berjalannya audiensi.
Dalam audiensi tersebut perwakilan warga diterima oleh perwakilan BRIN yaitu Sigit Priatna Putra selaku Deputi Infrastruktur.
Nur Hendra selaku Koordinator Aksi mengatakan, dalam mediasi tersebut pihaknya menyampaikan langsung aspirasi warga kepada perwakilan BRIN.
“Tuntutan yang pertama menjadi tuntutan warga pada intinya adalah tidak untuk tutup jalan akses yang menjadi kita ketahui bersama adalah jalan Provinsi,” kata Hendra kepada wartawan, Kamis, 18 April 2024.
Hendra menyebut, apabila jalan itu ditutup akan menimbulkan dampak kepada masyarakat, khususnya dari segi ekonomi.
Pasalnya, saat ini banyak warga sekitar yang mencoba peruntungan mencari rezeki di sepanjang jalan tersebut.
“Karena apabila akses jalan ditutup itu akan berdampak secara ekonomi masyarakat yang ada di wilayah Muncul,” ungkapnya.
Perwakilan BRIN yang menghadiri audiensi tersebut enggan memberikan komentar ketika awak media ingin melakukan wawancara.
Berdasarkan informasi perwakilan BRIN yang menemui warga hanya bertugas untuk menerima aspirasi masyarakat.
Aspirasi tersebut nantinya akan disampaikan langsung kepada pimpinan BRIN yang berada di Jakarta.
Diketahui aksi demonstrasi tersebut diikuti oleh ratusan masyarakat sekitar yang terdampak jika akses jalan Puspitek Raya ditutup.
Dalam aksi demonstrasi tersebut masyarakat juga sempat memblokade akses jalan tersebut sebagai bentuk protes.