TANGSELIFE.COM – Sesuai dengan pamornya sebagai tanaman langka, bunga bangkai (Amorphopallus) terbilang sangat jarang ditemui di sekitar kita.

Namun baru-baru ini, salah satu jenis bunga bangkai ditemukan berada di Gg. Hj. Liun RT 02/01 Parigi, Pondok Aren, Tangerang Selatan.

Bunga bangkai yang berwarna ungu dengan kelopaknya yang berwarna hijau itu terlihat tumbuh dengan baik dan tampak terawat.

Sebenarnya bukan hal yang aneh jika jenis bunga ini tumbuh dan berkembang di kawasan Pondok Aren.

Pasalnya beberapa jenis Amorphopallus yang biasanya berukuran besar dapat tumbuh dengan baik pada tanah di Pulau Jawa.

Mengenal Bunga Bangkai di Indonesia

Dari informasi situs BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), bunga bangkai di Tanah Air pertama kali ditemukan pada tahun 1878 oleh Dr. Odoardo Beccari, seorang ahli botani dari Italia.

Kala itu, Beccari menemukan bunga langka yang memiliki aroma busuk seperti bau bangkai itu sekitar air terjun Lembah Anai, Sumatera Barat.

Sejak tahun 2000, Kebun Raya Cibodas-BRIN pun telah memiliki koleksi bunga bangkai hasil pengoleksian dari Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS), Sumatera Barat.

Keseluruhan koleksi di Kebun Raya Cibodas yakni sebanyak 13 spesimen yang terdiri atas satu spesimen induk hasil pengoleksian berupa umbi, serta 12 spesimen hasil perbanyakan yang ditanam dari biji.

Mengenal Morfologi Bunga Bangkai

Bunga bangkai memiliki ciri khas aroma busuk serta bentuknya yang unik dan berukuran lebih besar daripada jenis bunga lainnya.

Berkat keunikannya, tumbuhan endemik asli Sumatera ini dijadikan ikon pariwisata dan dijadikan maskot oleh Provinsi Bengkulu.

Bunganya lengkap yang terdiri atas bunga kecil jantan dan betina juga tersusun dalam bentuk bulir yang terletak pada tongkol (spadiks).

Tinggi spadiks bunga itu dapat mencapai 3 meter.

Tumbuhan langka itu memiliki akar berupa umbi berbentuk membulat datar atau cenderung gepeng pada bagian bawah.

Di malam hari, tanaman ini mekar sempurna dan mengeluarkan bau bangkai.

Saat penyerbukan bunga tidak terjadi, bunga akan layu seperti mati yang berarti sedang dalam masa istirahat atau dormansi.

Berdasarkan Permen LHK No. 106 Tahun 2020, satu jenis Amorphopallus dengan nama Latin Amorphophallus titanium atau bunga bangkai raksasa masuk klasifikasi tanaman yang dilindungi.

Jenis-jenis Bunga Bangkai di Indonesia

Dari berbagai spesies pada genus Amorphopallus, Amorphophallus titanium adalah jenis yang paling terkenal karena memiliki habitus perbungaan paling besar.

Di Indonesia terdapat sekitar 25 jenis atau 14,2% tumbuhan genus Amorphopallus dari seluruh dunia.

Dari jumlah tersebut, terdapat 18 jenis atau 72% merupakan spesies endemik dan tersebar di seluruh Indonesia, diantaranya 8 jenis di Pulau Sumatera, 6 jenis di Pulau Jawa, 3 jenis di Pulau Kalimantan, dan satu jenis di Pulau Sulawesi.

Beberapa jenisnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan, minuman, serta obat-obatan oleh masyarakat lokal.

Kandungan yang diambil adalah glukomannan yang diambil dari umbi.

Lalu, bunga bangkai jenis apa yang tumbuh di Pondok Aren?

Bunga bangkai yang ditemukan di di Gg. Hj. Liun RT 02/01 Parigi, Pondok Aren, adalah jenis Amorphophallus paeoniifolius.

WhatsApp Image 2023 08 09 at 16.30.46
Bunga Bangkai yang berada di Pondok Aren, Tangsel

Umumnya Amorphophallus paeoniifolius tumbuh di Pulau Sumatera, Sulawesi dan Jawa.

Ciri Amorphophallus paeoniifolius memiliki mahkota dengan pigmen antosianin yang menjadikannya berwarna merah jambu hingga ungu.

Amorphophallus paeoniifolius mempunyai daun bertekstur lunak dan berwarna hijau muda sampai hijau tua.

Seperti jenis-jenisnya secara umum, pertumbuhan Amorphophallus paeoniifolius optimal di wilayah minim cahaya matahari.

Bunga yang juga dikenal dengan nama ‘suweg’ ini memiliki tekstur kasar dan dapat tumbuh mencapai ketinggian 1,5 meter.

Umbi Amorphophallus paeoniifolius juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan obat tradisional.