TANGSELIFE.COM – Siswi asal Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Kirana Ashawidya Baskara, dipastikan akan mewakili Provinsi Banten menjadi calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di tingkat pusat.

Ia akan berjuang menjadi calon Paskibraka pada upacara kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 2024 mendatang yang rencananya akan diselenggarakan di Ibu Kota Nusantara atau IKN.

Kirana Ashawidya Baskara kini berusia 16 tahun dan tercatat sebagai siswi di SMA Labschool Cirendeu, Kota Tangsel.

Kirana Ashawidya mengatakan, ia merasa bersyukur dan bangga menjadi salah satu dari dua siswi asal Provinsi Banten yang lolos tahap seleksi nasional untuk menjadi calon Paskibraka.

“Tentunya saya merasa bersyukur dan terhormat dapat mewakili Provinsi Banten dan kota Tangerang Selatan,” kata Kirana Ashawidya kepada Tangselife.com, Selasa, 25 Juni 2024.

Kisah Ashawidya Baskara Tembus Ikut Upacara Kemerdekaan RI di IKN

Wanita yang akrab disapa Asha itu pun menceritakan, tahapan dirinya mengikuti seleksi hingga dipastikan lolos mewakili Provinsi Banten tidaklah mudah.

Terdapat beberapa seleksi yang harus dilalui mulai dari tingkat sekolah, tingkat kota bahkan hingga tingkat provinsi.

Tahapan seleksi tersebut terdiri dari beberapa kategori, mulai dari pengetahuan umum, wawasan kebangsaan, ketahanan fisik, kesehatan dan kepribadian.

“Ini adalah kesempatan yang sangat berharga, tentu saya akan terus melatih diri dan berusaha memaksimalkan kesempatan ini,” tuturnya.

Asha tak menampik bahwa dirinya telah memiliki kesukaan pada dunia baris-berbaris sejak belia.

Hal itupun yang mendorong dirinya mengikuti berbagai aktivitas yang berkaitan dengan baris-berbaris saat mengenyam pendidikan mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga SMA.

“Saya sudah pernah ikut kegiatan baris-berbaris sejak SD dan SMP, saya juga ikut pramuka. Pas SMA kelas 10 mulai ikut ekstrakurikuler Paskibra,” ujarnya.

“Paskibra memang dari dulu menarik perhatian aku, karena melihat seorang Paskibra menurut aku keren. Jadi mungkin itu yang membuat aku juga semangat ikut Paskibra. Selain itu kekeluargaannya juga sangat kental,” tambahnya.

Wanita yang memiliki hobi memanah itupun menerangkan, meski telah dinyatakan lolos tahap nasional untuk menjadi calon Paskibraka, namun itu tak membuat ia berpuas diri.

Sehingga ia akan terus memanfaatkan waktu yang ada untuk melatih diri baik secara fisik maupun mental.

“Sekarang lebih melatihan secara mandiri dan menjaga kondisi kesehatan menuju bulan Agustus,” ujarnya.

Asha menyebut, keberhasilan dirinya berada pada titik ini tidak terlepas dari dukungan dan doa orang tuanya.

“Orang tua memang dari dulu selalu support atas keputusan aku, orang tua tidak pernah melepas mereka selau mendukung apapun keputusan yang aku ambil,” tandasnya.

Sementara itu orang tua Asha, Yoki Panji Baskara mengutarakan rasa bangganya terhadap capaian yang berhasil diraih oleh putrinya.

“Saya sangat bangga, senang dan sangat bersyukur atas capaian Asha. Sejak awal saya memang yang tidak pernah mem-pressure Asha untuk bisa atau ahli di satu aktivitas,” ujarnya.

“Saya dan istri lebih kepada menanyakan kamu minatnya di mana, kamu maunya apa? saya hanya mendukung dan membantu.”

“Jadi memang Asha ikut Paskibra bukan dorongan saya dan istri tapi memang itu inisiatif Asha,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
Dien
Editor
Andre Pradana
Reporter