TANGSELIFE.COM – Lowongan kerja yang dibuka Jhon LBF menyedot banyak perhatian. Tak hanya dari Kota Tangerang Selatan (Tangsel), tetapi juga dari pelamar dari Jawa Tengah.

Salah satunya yakni pelamar di Jhon LBF itu bernama Agus Ardiansyah. Pria 32 tahun itu sengaja datang dari Sukoharjo untuk mendaftar kerja di tempat Jhon LBF.

Agus mengaku, dirinya memang niat melamar di tempat Jhon LBF untuk mencari peruntungan agar dapat membiayai keluarganya di kampung.

Dia pun berangkat dari Sukoharjo untuk interview itu sejak dua hari lalu atau Minggu, 20 April 2024 dengan naik bus.

Perjalanan Agus ke tempat Jhon LBF di Ruko Silktown Avenue, Pondok Jagung, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) itu tak mudah. Pasalnya, ini kali pertama dia datang ke wilayah Tangsel.

Agus alami kebingungan saat dalam perjalanan ke tempat Jhon LBF. Akibatnya, dia harus muter-muter di busway lantaran tak tahu rute perjalanannya.

Hal itu membuat dirinya terlambat interview pada Senin, 22 April 2024.

“Saya muter-muter di busway. Kemarin kan harusnya jadwalnya, karena kekurangan informasi busway jadi datangnya saya sore,” kata Agus bercerita mengutip infotangerang.id (Tangselife Network).

Meski telat interview, Agus tak patah semangat. Dia berjuang mencari pekerjaan untuk menafkahi istri dan empat anaknya di kampung.

Agus bahkan terpaksa harus tidur di depan cafe milik Jhon LBF agar tak terlambat lagi untuk ikut interview. Terlebih, Agus sudah kehabisan ongkos untuk mencari penginapan.

Tetapi, perjuangan Agus semakin tak mudah. Pasalnya, berkas lamaran yang dia bawa dari kampung ternyata hilang saat dalam perjalanan.

Akibatnya, meski sudah datang jauh-jauh dari Sukoharjo itu, Agus tak bisa ikut interview langsung. Dia hanya diminta mengirimkan lamaran melalui email oleh tim Jhon LBF.

“Saya enggak putus asa, saya tidur di sini di depan coffee shop-nya, sampai detik ini belum ketemu (Jhon LBF-red) dan kayaknya enggak ada peluang ketemu juga,” bebernya.

Kini Agus makin kebingungan. Setelah gagal interview di tempat Jhon LBF karena berkas lamaran hilang, dia dan pelamar lainnya disuruh pulang tanpa melakukan interview. Agus kebingungan untuk pulang lantaran tak lagi punya uang untuk ongkos.

“Soalnya disuruh pulang semua, kalau deket sini oke oke aja pulang, kalau saya kan pulang susah, jauh, ongkos enggak murah, dan sudah enggak megang ongkos jadi serba bingung dan repot,” keluh Agus.

Termotivasi Pesan Jhon LBF di Medsos

Agus menyebut, tujuan utama datang jauh-jauh dari luar kota dan provinsi hanya ingin bisa bekerja. Terlebih, dia termotivasi oleh pesan-pesan Jhon LBF.

“Melamar sebagai apapun yang dikasih soalnya dia butuhnya banyak banget. Di situ dia tidak mempermasalahkan persyaratan yang penting niat kerja, usaha, kita pegang janji-janji dia dikontennya. Motivasinya juga lah, mencoba untuk menerapkan itu saja ya tapi pada kenyataannya belum bisa ketemu,” bebernya.

Kini, dia bingung bagaimana bisa pulang ke kampung halamannya. Modal sejumlah Rp800 ribu yang dibawa dari rumah sudah habis.

Ia berharap bisa mendapat uang transportasi dari Jhon LBF untuk bisa pulang. Ia juga memiliki harapan utama untuk bisa bekerja bersama Jhon LBF dengan tugas apapun.

“Ya belum tahu ke depannya karena ikuti kata bang Jhon saja jangan ngatur Tuhan, kalau sedih, sedih banget, modal pas-pasan. Harapannya bisa ketemu bang Jhon langsung bisa kerja karena saya bukan orang malas,” pungkasnya.

Intan
Editor
Intan
Reporter