TANGSELIFE.COM – Debat Capres atau Calon Presiden kelima akan digelar malam ini, Minggu, 4 Februari 2024 malam di Jakarta Convention Center (JCC) pukul 19.00 WIB.
Debat Capres kelima yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) itu bertema Pendidikan, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Kebudayaan, Teknologi Informasi, Kesejahteraan Sosial, dan Inklusi.
Dalam debat Capres kelima itu Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan akan beradu gagasan untuk kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Salah satu pertanyaan dan pembahasan tentang sub tema kesehatan. Pertanyaan dalam debat capres soal kesehatan itu yakni soal angka harapan hidup manusia di Indonesia berada di urutan 10 dari 11 negara di Asean.
Debat Capres: Jawaban Capres Tangani Masalah Angka Harapan Hidup Indonesia Rendah
Dalam debat capres tersebut, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo diberikan kesempatan pertama menjawab pertanyaan tentang masalah kesehatan angka harapan hidup manusia di Indonesia itu.
Ganjar mengatakan, paling utama dalam mengatasi persoalan itu yakni pentingnya pengetahuan pribadi terhadap kesehatan.
Ganjar juga menyebut salah satu program kesehatannya yakni satu desa, satu fasilitas kesehatan dan satu tenaga kesehatan sebagai upaya promotif, preventif dan kuratif kesehatan masyarakat.
“Soal angka harapan hidup, mereka harus mendapat layanan kesehatan yang baik, hiburan yang baik, budaya yang baik sehingga budayawan juga bisa membantu membahagiakan mereka. Ada juga keinginan masyarakat kami menginginkan layanan yang baik. Maka peran posyandu, dasawisma, kelurahan, RT, itu luar biasa disamping pemerintah akan mendampingi setiap kebijakan yang ada,” terang Ganjar.
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan pun turut mengutarakan programnya untuk menangani persoalan kesehatan, utamanya angka harapan hidup.
Menurutnya, persoalan angka harapan hidup dan penanganan kesehatan secara promotif, preventif dan kuratif tak hanya dilakukan oleh Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan tapi harus lintas sektoral.
“Salah satu persoalan utama adalah pusat kesehatan masyarakat difokuskan pada kuratif, urusan kesehatan hanya Kemenkes dan Dinkes. Penanganan masalah kesehatan harus lintas sektoral. Kami pernah lakukan di Jakarta misalnya membangun sarana air bersih di Kepuluan Seribu supaya mendapat air yang sehat.,” kata Anies.
“Membangun taman, membangun jalur sepeda, membangun trotoar membuat orang berjalan kaki, festival olahraga. Jadi unsurnya adalah lintas sektoral, supaya dana itu tidak hanya pada Dinas Kesehatan tetapi ke semua bidang yang terkait preventif, promotif,” sambung Anies.
Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto pun juga memberikan jawaban soal pertanyaan masalah kesehatan berkaitan angka harapan hidup di Indonesia.
Menurutnya, persoalan kesehatan di Indonesia adalah kurangnya tenaga dokter. Bahkan, jumlah kekurangannya mencapai hingga ratusan ribu.
“Saya lebih ke arah solutif, langsung dan cepat. Masalah kesehatan di Indonesia adalah kurangnya dokter, kita kurang 140 ribu dokter. itu utama. Bayangkan kalau ada ayang kena stroke dan serangan jantung, dua sebab yang paling besar kematian dibeberapa kabupaten tidak ada spesialis jantung atau spesialis struk,” papar Prabowo.
“Tidak adanya perlengkapan yang memadai. Ctscan, PET scan jarang ada di kabupaten. Ini harus kita atasi dan bisa kita atasi. Jadi solutifnya demikian. Paling penting dalam preventif adalah makan bergizi bagi anakdan ibu-ibu yang melahirkan,” tambah Menteri Pertahanan (Menhan) itu.