TANGSELIFE.COM– Puluhan orang yang diduga menjadi korban investasi bodong mendatangi Polres Tangsel untuk membuat laporan, Rabu (26/2).

Mereka diduga korban investasi bodong berkedok bisnis supplier makanan ke salah satu supermarket ternama.

Salah satu korban, Renata (31) mengatakan, ia bersama para korban memutuskan membuat laporan lantaran menilai terduga pelaku sudah tidak memiliki itikad baik untuk mengembalikan uang.

“Kita semua yang ada di sini adalah korban dari beliau yang bisa dibilang mengalami kerugian cukup besar,” kata Renata ketika ditemui di Polres Tangsel, Rabu, 26 Februari 2025.

Renata menjelaskan, awalnya terduga pelaku mengajak para korban kerja sama dengan berinvestasi di usaha yang digelutinya.

Terduga pelaku mengiming-imingi korban untuk menaruh modal dengan jumlah bervariatif, nantinya uang investasi yang sudah diberikan akan dikembalikan beserta keuntungan yang dijanjikan.

Semula kerja sama itu berjalan dengan normal, namun beberapa bulan belakangan terduga pelaku tidak mengembalikan modal dan keuntungan kepada para investor.

“Katanya dia supplier seafood di salah satu supermarket besar di Tangerang dan Jakarta, kita dijanjikan akan ada bagi hasil, ternyata semua itu bohong, modal beserta profit-profitnya juga belum dikembalikan sampai saat ini,” ungkapnya.

Renata mengungkapkan, awalnya ia tak menaruh curiga sama sekali. Pasalnya terduga pelaku mempunyai latar belakang yang jelas serta memiliki gaya hidup mewah.

Terlebih dalam meyakinkan para korbannya, terduga pelaku juga menunjukkan beberapa dokumen bisnis, sehingga itu memperkuat asumsinya bahwa ia merupakan seorang pengusaha sukses.

Belakangan diketahui bahwa dokumen-dokumen tersebut ternyata palsu yang dibuat sendiri oleh terduga pelaku.

“Jadi kredibilitasnya sebenarnya sangat bagus, tapi ternyata itu dipakai untuk nge-branding dirinya untuk mendapatkan kepercayaan dari investor,” ungkapnya.

Renata menyebut, beberapa dokumen palsu itu telah diberikan kepada pihak Kepolisian sebagai barang bukti dan penguat laporan.

“Dokumen-dokumennya itu adalah PO (Purchase Order, red) palsu yang dia buat, surat hutang palsu dari supermarket, perjanjian kerjasama, cek kosong yang nominalnya nggak ada, sama bukti penolakan yang menyatakan cek itu nggak ada saldo,” tuturnya.

Puluhan Orang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Lebih Dari Rp100 Miliar

Korban investasi bodong

Renata menerangkan, awalnya ia mengira bahwa dirinya merupakan satu-satunya investor yang diajak bekerja sama oleh terduga pelaku.

Namun ketika ia mendatangi rumah terduga pelaku yang berada di wilayah BSD, ternyata sudah terdapat banyak orang yang juga mengaku sebagai korban.

Sejauh ini tercatat sudah ada 70 orang yang diduga menjadi korban investasi bodong tersebut dengan kerugian mencapai lebih dari Rp100 miliar.

Para korban berasal dari berbagai daerah, mulai dari Tangsel, Tangerang, Jakarta, Semarang, Bali, bahkan hingga Papua.

“Kurang lebih 70 orang (yang diduga menjadi korban investasi bodong), (kerugian) diatas Rp100 miliar,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
Jihan Hoirunisa
Editor
Andre Pradana
Reporter