TANGSELIFE.COM – DPRD Tangsel mendesak kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) untuk segera mengembalikan fungsi aliran sungai usai wilayah tersebut dikepung 22 titik banjir pada Senin (7/7).
Menurut Anggota Komisi IV DPRD Tangsel, Julham Firdaus, banjir yang merendam sebagian Kota Tangsel bukan hanya disebabkan karena curah hujan yang tinggi.
Melainkan juga dipengaruhi oleh fungsi aliran sungai yang tidak maksimal karena terjadi penyempitan dan pendangkalan.
“Curah hujan kemarin memang cukup tinggi, tapi tentu itu bukan hanya satu-satunya penyebab banjir di Kota Tangsel,” kata Julham ketika ditemui di DPRD Tangsel, Rabu, 9 Juli 2025.
Julham mengungkapkan, berdasarkan hasil penemuannya di lapangan dalam beberapa waktu terakhir, terdapat sungai yang mengalami penyempitan dan membuat aliran terganggu.
Ia menjelaskan, penyempitan dikarenakan adanya bangunan yang berdiri di atas lahan yang tidak seharusnya.
“Para pengembang yang membangun di daerah aliran sungai atau bahkan memakan lahan sungai harus segera ditertibkan,” tegasnya.
“Pemkot harus mengambil tindakan tegas dan selanjutnya melakukan normalisasi sungai,” sambungnya.
Selain itu, Politisi Partai Demokrat itupun turut menyoroti fungsi drainase yang dibangun Pemkot Tangsel yang dinilainya kurang optimal dalam mengaliri air.
“Pembangunan drainase sebagai penampung dan penyalur aliran air juga harus mempertimbangan debit air yang turun,” ujarnya.
“Seharusnya kapasitas drainase bisa menampung volume air jika curah hujan sedang tinggi sehingga air tidak tumpah ruah ke jalan atau pemukiman warga,” lanjutnya.
Oleh karena itu ia meminta kepada Pemkot Tangsel untuk segera melakukan evaluasi agar banjir tidak kembali menghantui warga.
“Pemerintah harus melakukan evaluasi dan bergerak cepat mengambil tindakan agar banjir tidak kembali menghantui warga Tangsel,” pungkasnya.

