TANGSELIFE.COM – Puluhan gempa letusan terjadi imbas erupsi Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat ada 41 gempa letusan yang disebabkan oleh erupsi tersebut.

41 gempa letusan imbas erupsi Gunung Ili Lewotolok terjadi sepanjang Selasa 26 Desember 2023 pukul 00.00 hingga 24.00 WITA.

“Ada 41 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 17,3 hingga 33,5 milimeter dan lama gempa 35 sampai 75 detik,” ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Ili Lewotolok, Yeremias Kristianto Pugel.

Aktivitas Gunung Ili Lewotolok

Selain gempa letusan, PVMBG mencatat Gunung Ili Lewotolok mengalami 127 kali gempa hembusan dengan amplitudo 1,6 milimeter dan lama gempa 22 detik.

Gunung berstatus level II atau Waspada itu juga mengalami satu kali gempa tremor non-harmonika dengan amplitudo 3,3 milimeter dan lama gempa 252 detik.

Kemudian, terjadi satu kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 6,8 milimeter dan lama gempa 12 detik.

Gempa hembusan diketahui menjadi gempa yang banyak terjadi di Gunung Ili Lewotolok selama 90 hari terakhir.

Sejak 1 Januari 2023 hingga 26 Desember 2023, gunung yang dikenal juga dengan nama Ile Ape ini tercatat mengalami 111 kali letusan atau erupsi.

Erupsi yang terjadi membuat gunung api aktif tersebut menduduki posisi kedua letusan terbanyak setelah Gunung Anak Krakatau, yang mengalami erupsi sebanyak 139 kali.

Oleh karenanya, PVMBG mengimbau masyarakat untuk tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius dua kilometer dari pusat aktivitas vulkanik.

Adapun bagi masyarakat yang berada di Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona, diharap agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran maupun longsoran lava dan awan panas dari bagian timur kawah Ili Lewotolok.