TANGSELIFE.COM – Hasil panen para petani cabai di Tangsel binaan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) mengalami penurunan.

Penurunan hasil panen disinyalir karena tanaman cabai mereka diserang oleh hama lalat buah. Selain itu curah hujan yang seringkali tinggi juga menjadi faktor tambahan hasil panen mereka anjlok.

Salah seorang petani cabai di Tangsel, Suhanda (54) mengatakan, lalat buah memang merupakan momok menakutkan bagi para petani cabai.

Pasalnya tanaman cabai yang terserang lalat buah akan membuat hasil panen tidak maksimal.

“Kendalanya banyak sebenarnya, mulai dari lalat buah (sehingga cabain) jadi busuk, terus curah hujan juga tinggi,” kata Suhanda ketika ditemui di Kawasan Pertanian Terpadu di wilayah Kecamatan Serpong, Selasa, 14 Januari 2025.

Berdasarkan penjelasan Suhanda, tanaman yang terserang hama lalat buah sangat mudah dicirikan oleh kasat mata.

Biasanya daun tanaman cabai yang terserang hama lalat akan berbentuk keriting dan mengering. Sementara buah cabainya akan berbintik hitam dan akan mengalami pembusukan.

Suhanda sendiri merupakan salah satu dari 10 petani cabai di Tangsel binaan yang dimiliki oleh DKP3 Tangsel. Ia menanam cabai di atas lahan seluas kurang lebih 300 meter.

Diserang Hama, Hasil Panen Petani Cabai di Tangsel hanya 10 Kilogram per Minggu

Suhanda mengungkapkan, jika pohon dalam keadaan sehat dan tidak terserang hama, dalam sekali panen ia bisa mendapatkan 20 hingga 25 kilogram cabai rawit.

Namun karena terserang lalat pohon, tingkat produksi tanaman menurun sehingga hanya menghasilkan 10 kilogram cabai sekali panen.

“Sekali panen tidak tentu, bisa sampai 10 hingga 11 kilo. (kalau tanaman sehat) Bisa 25 kilogram sekali panen perminggu harusnya,” ungkapnya.

Suhanda menjelaskan, setiap pohon cabai idealnya bisa berumur hingga tujuh bulan. Sementara panen baru bisa dilakukan pada tanaman mulai menginjak usia tiga bulan.

Suhanda menyebut, hasil panen cabai yang ia hasilkan akan dijual kepada masyarakat sekitar maupun beberapa rumah makan.

Belakangan ini ia mengaku menjual cabai rawit merah yang ditanamnya dengan harga Rp70 ribu perkilogram.

“Untuk saat ini sekitar 70 per kilogram. Jenis rawit merah,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Tangselife
Follow
Jihan Hoirunisa
Editor
Andre Pradana
Reporter