TANGSELIFE.COM-Kasus wanita yang tewas karena terjatuh dari lift di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara, menjadi perhatian masyarakat Indonesia.

Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea resmi menjadi kuasa hukum keluarga wanita malang yang jatuh dan tewas di lift Bandara Kualanamu tersebut

Hotman Paris bakal segera melayangkan surat somasi kepada sejumlah perusahaan terkait kasus tewasnya Asiah Shinta Dewi Hasibuan.

“Kami baru ditunjuk sebagai kuasa hukum. Sekarang ini hanya sebatas somasi dan kemungkinan membuat laporan polisi,” terang Hotman Paris, Selasa 2 April 2023.

Surat kuasa kepada Hotman Paris itu ditandatangani oleh Ahmad Faisal yang merupakan suami korban Asiah Shinta Dewi Hasibuan.

Hotman mengatakan akan mensomasi kepada PT Angkasa Pura II, PT Angkasa Pura II Aviasi, PT Angkasa Pura Solusi, GMR Airpors Limited, GMR Airports Consortium, dan Aeroports de Paris.

“Kami segera melayangkan somasi,direksi PT Angkasa Pura II, PT Angkasa Pura II Aviasi, PT Angkasa Pura Solusi, GMR Airpors Limited, GMR Airports Consortium, dan Aeroports de Paris,” ujarnya juga. 

Apalagi, kata Hotman juga, pihak keluarga belum menerima penjelasan resmi dari pihak Bandara Kualanamu terkait kasus yang menimpa Asiah. 

Selain itu, keluarga juga belum dimintai keterangan untuk berita acara pemeriksaan (BAP) yang dilakukan kepolisian yang menangani kasus tersebut.

“Jadi kita sudah bicara dengan Kapolda Sumut, Irjen Panca Simanjuntak. Dia mengatakan kasus ini sudah ditangani Polresta Deli Serdang, tapi sampai hari ini belum keluarga belum di BAP,” cetusnya. 

Sementara itu, pihak keluarga buka suara soal kronologi jatuhnya Aisiah Shinta Dewi Hasibuan dari lift di Bandara Kualanamu.

Menurut Raja Hasibuan, kakak kandung korban, Aisiah ke Bandara Kualanamu pada Senin 24 April 2023 bersama satu kakaknya yang lain untuk mengantar keponakannya.

Keponakannya ini akan terbang ke Malaysia. Setelah mengantar keponakannya, Aisiah dan sang kakak sudah sempat turun ke parkiran mobil untuk pulang.

Namun saat sampai di pelataran parkir, keponakannya menelepon lagi untuk mengatakan sesuatu yang membuat Aisiah kembali naik ke atas.

Saat sedang berada di lift, Aisiah masih berkomunikasi dengan keponakannya dan bahkan mengatakan keberadaannya.

“Tapi tiba-tiba adik saya di atas, dia bilang ini, ‘Kok sepertinya Bu Cik terjebak di lift?’ ‘Bu Cik di lift yang mana?’. Setelah itu enggak ada jawaban, lost contact,” terang Raja dalam konferensi pers di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (2/5/2023).

Setelah itu, sang keponakan menelepon ibunya untuk mengabarkan bahwa Aisiah terjebak dalam lift sekitar pukul 20.15 WIB.

Akhirnya, pihak keluarga melaporkan peristiwa yang terjadi pada Aisiah di dalam lift kepada bagian informasi di Bandara Kualanamu.

Pihak keluarga sempat meminta izin untuk diperlihatman rekaman CCTV di dalam lift, namun ditolak oleh pengelola Bandara Kualanamu.

“Sudah saya minta, tapi nggak dikasih dengan alasan prosedur segala macam. Jadi pihak security membantu mencari tapi di sekitar lift,” jelas Raja.

Pihak keluarga lantas memutuskan untuk mencari sendiri Aisiah di sekitar Bandara Kualanamu hingga dini hari pada Rabu 25 April 2023.

Selama tiga hari lamanya, pihak keluarga juga berusaha mencari keberadaan Aisiah ke teman dan saudara lainnya. Tapi tetap tidak ada kabar. 

Lalu pada Kamis 27 April 2023), pihak keluarga mendapatkan kabar dari pihak Bandara Kualanamu tentang penemuan jenazah yang diduga adalah Aisiah.

Raja menyesalkan keterlambatan pihak Bandara Kualanamu yang baru menunjukkan rekaman CCTV setelah penemuan jenazah.

Padahal, sejak awal melaporkan kehilangan Aisiah, pihak keluarga sudah meminta untuk diperlihatkan rekaman CCTV di dalam lift.

“Jadi saya merasa kecewa, kenapa dari awal kan sudah tahu tahu adik saya terjebak di lift, kenapa yang kami minta tidak direspons oleh security bandara?,” cetusnya juga. 

Sebelumnya, jasad Asiah ditemukan membusuk di kolong dasar lift lantai 1 Bandar Kualanamu pada Kamis 27 April 2023. 

Wanita ini sempat dilaporkan menghilang pada Senin 24 April 2023 malam. Dalam kasus itu, Polresta Deliserdang memeriksa 12 saksi.

Kasatreskrim Polresta Deliserdang, Kompol I Kadek H Cahyadi mengatakan para saksi yang diperiksa merupakan petugas Bandara Kualanamu hingga pihak keamanan setempat.