TANGSELIFE.COM – Smelter Morowali milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS), kini tidak bisa beroperasi, imbas tungkunya meledak.
Penutupan smelter ini diumumkan langsung oleh PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) selaku pengelola kawasan industri yang ditempatkan ITSS.
Media Relations Head PT IMIP Dedy Kurniawan mengatakan, saat ini di Smelter Morowali tengah dilakukan investigasi oleh tim.
Lebih lanjut Dedy mengatakan imbas dari ledakan itu juga harus dilakukan perbaikan agar bisa dioperasikan kembali.
“Semelter Morowali di tutup sementara. Tim masih melakukan investigasi,” paparnya.
“Selain itu juga butuh waktu untuk lakukan perbaikan di lokasi yang terbakar akibat ledakan itu,” tamba Dedy.
Penutupan Smelter Morowali
Dedy juga mengatakan, pihaknya hingga kini belum dapat memastikan opan akan kembali beroperasi.
Hal itu tergantung bagaimana hasil dari investigasi nanti. Setelah itu baru dilakukan perbaikan.
“Belum bisa kami pastikan kapan akan kembali beroperasi, tunggu hasil tim selesai investigasi dan lakukan perbaikan,” katanya.
Dalam lakukan investigasi ini, beberapa kementerian juga ikut turun tangan.
Setidaknya, Kementerian Perindustrian dan Kementerian Ketenagakerjaan sudah menerjunkan tim investigasi dan pengawasan ke lokasi kejadian.
Begitu, juga Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi pun bakal menerjunkan tim investigasi ke smelter PT ITSS di IMIP Morowali.
Dedy juga mengatakan, bahwa untuk para korban juga akan diberikan santunan. Besaran santunan yang diberikan sebesar Rp 174,4 juta.
“Kamu semua sangat menyesalkan peristiwa ini. PT IMIP memberikan santunan awal sebesar Rp 25 juta per orang bagi setiap korban meninggal dunia, juga biaya pengantaran jenazah hingga tiba di rumah keluarga masing-masing,” pungkasnya.