TANGSELIFE.COMKapal pembersih sampah sumbangan Coldplay batal beroperasi di Sungai Cisadane, Kabupaten Tangerang.

Sebagaimana diketahui, Coldplay melalui The Ocean Cleanup memberi bantuan satu unit kapal pembersih sampah ke Pemerintah Kabupaten Tangerang, tidak lama setelah konser di Jakarta.

Kapal pembersih sampah sumbangan Coldplay bernama Neon Moon II itu dilengkapi 6 kantung sampah dengan total kapasitas 5 ton.

Sayangnya, kini Neon Moon II tidak jadi beroperasi untuk membersihkan Sungai Cisadane.

Sebab, aliran arus Sungai Cisadane di kawasan Tanjung Burung, Kecamatan Teluknaga, itu membawa jenis sampah berukuran besar seperti bambu hingga kayu.

Kapal Sumbangan Coldplay Batal Beroperasi di Sungai Cisadane

Perlu diketahui, semula kapal bantuan band Coldplay diperuntukkan mengeruk sampah plastik.

Namun saat uji coba dilakukan di Sungai Cisadane pada November 2023 lalu, banyak sampah organik berukuran besar dan jadi penghambat operasional kapal tersebut.

“Pada waktu itu banyak material organik seperti bambu, furniture sampai ranjang kasur,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang, Fachrul Rozi, dikutip dari kompascom pada Jumat 14 Juni 2024.

Saat itu, uji coba kapal bantuan band Coldplay bersamaan dengan puncak El Nino, sehingga debit sungai Cisadane sedang tinggi dan dipenuhi material organik besar.

Alhasil, kapal sempat terjebak material sampah, sehingga Neon Moon II harus dievakuasi oleh kapal bantuan lain.

Material sampah yang mayoritas bambu tersebut menyangkut di alat operasi kapal, serta dapat membahayakan jika dilanjutkan.

“Saking banyaknya bambu di sungai, jika 6 orang berdiri di atasnya enggak bakal gerak bambunya, saling berikatan.”

“Repotnya kalau airnya deras kapal bisa miring 10-15 derajat,” ungkap Fachrul.

Sampah besar tersebut terbawa aliran sungai Cisadane yang melintas Bogor, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang, dan kembali ke Kabupaten Tangerang di Tanjung Burung Teluknaga.

Setelah uji coba itu, pihak The Ocean Cleanup memutuskan untuk menghentikan operasi kapal Neon Moon II di Sungai Cisadane.

“Kapal interceptor ini kan sifatnya mengurangi sampah plastik, jadi memang kemarin di sini sampahnya organik besar.”

“Rencananya mereka akan relokasi, saat ini sedang proses izin di PUPR Pusat,” jelas Fachrul.

Saat ini, tengah berlangsung proses izin relokasi kapal dari Sungai Cisadane untuk dipindah ke sungai lain yang memiliki karakteristik sesuai dengan fungsi kapal.

“The Ocean Cleanup ini sedang mencari sungai yang cocok, tetap di Indonesia, tapi bukan di Cisadane,” kata Fachrul.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
Dien
Reporter