TANGSELIFE.COM – Perumahan Pondok Maharta yang berada di Kelurahan Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menjadi wilayah yang selalu terendam banjir.
Banjir yang selalu menggenangi wilayah tersebut bahkan membuat warga yang bermukim di perumahan itu lelah.
Salah seorang warga Pondok Maharta, Bambang (50) mengatakan, setiap kali hujan deras perumahan tersebut pasti kebanjiran.
Karena seringnya, bahkan ia sampai tak bisa mengingat berapa kali banjir yang melanda pemukiman itu dalam satu tahun terakhir.
“Sudah enggak bisa dihitung. Setiap hujan pasti banjir, dari sebelum lebaran kemarin saja udah tiga kali banjir,” kata Bambang, Senin, 7 April 2025.
Ia menyebut, banjir yang terjadi di tempatnya disebabkan karena aliran sungai yang selalu meluap.
Sementara pompa air yang berada di perumahan tersebut yang berfungsi sebagai penyedot air juga kurang maksimal berfungsi.
“Setiap hujan pasti banjir. Mudah-mudahan pemerintah setempat mengerti dengan keadaan Maharta,” ungkapnya.
Bambang menerangkan, banjir yang terjadi juga turut membawa kerugian. Pasalnya banyak barang-barang di dalam rumah rusak akibat terendam air.
Keluhan juga diungkapkan Tuti (60). Ia menceritakan bahwa kemarin ia sedang tidak ada di rumah.
Namun saat dalam perjalanan ia sudah membaca berita bahwa terjadi banjir di beberapa wilayah Tangsel.
“Saya sampai rumah sudah semata kaki (banjirnya),” katanya.
Ia mengaku sempat mengamankan beberapa barang yang masih bisa diselamatkan. Namun sejumlah barang tetap terendam dan mengalami kerusakan.
“Sopa saya kerendam semua. Kulkas saya kerendam,” terangnya.
Tuti tak menampik banjir yang seringkali merendam wilayahnya membuat dirinya lelah. Ia berharap pemerintah dapat segera mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
Menurutnya, salah satu penyebab banjir karena semakin tingginya akses jalan utama dan jembatan sehingga aliran air mengalir ke dalam perumahan.
Sedangkan pompa yang berada di sekitar area perumahan kurang optimal untuk menyedot dan membuang air.
“Pompanya cuma tiga diujung dan kecil-kecil,” terangnya.
Bahkan karena lamanya bantuan dari pemerintah, ia sampai mengajukan kepada warga untuk patungan membeli pompa.
Karena menurutnya hadirnya pompa dapat membantu membuang air yang menggenangi perumahan tersebut.
“Saya bilang tadi sama Pak RT, kalau memang pemerintah enggak bisa mengadakan pompa, yuk kita kutip Rp200 ribu per satu orang, per satu KK,” ungkapnya.
“Kita dari ujung ke ujung. Kita patungan untuk bikin dulu pompa yang harganya murah,” pungkasnya.
Untuk diketahui pada hujan yang mengguyur Kota Tangsel pada Minggu (6/4) kemarin, wilayah Pondok Maharta kembali terendam banjir.
Berdasarkan data BPBD Tangsel, banjir di Perumahan Pondok Maharta hingga mencapai ketinggian 90 centimeter dengan kurang lebih 300 Kepala Keluarga (KK) terdampak.