TANGSELIFE.COM – Kekeringan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) meluas. Dampaknya, kini makin terasa, warga dipaksa untuk bertahan mengandalkan air bersih bantuan pemerintah dan sumur tetangga.
Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tangsel sebaran wilayah paling banyak ada di Kecamatan Setu. Salah satunya Kelurahan Keranggan.
Acih (42), warga Keranggan bercerita soal kesulitannya mendapatkan air bersih akibat musim keramau panjang.
Dia dan keluarganya harus pintar-pintar dalam menggunakan air bersih. Pasalnya, untuk mendapatkan air bersih cukup sulit. Hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah.
Ibu rumah tangga itu mengaku, sudah merasakan dampak kekeringan selama 3 bulan terakhir.
Untuk bertahan selama itu, Acih meminta air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ke tetangga yang masih memiliki sumber air.
“Sumur saya sudah tidak bisa mengeluarkan air selama 3 bulan. Kekeringannya tidak merata. Ada juga (tetangga-red) yang masih punya banyak air,” kata Acih, kepada Tangselife.com, Kamis, 05 Oktober 2023.
Beruntung, belakangan pemerintah mulai memberikan bantuan air bersih. Bukannya tak bersyukur, Acih menyebut, air bersih dari pemerintah itu belum cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
Soalnya, bantuan air bersih dari BPBD Tangsel itu dilakukan 2x sehari. Sekali dapat air bersih, akan habis untuk keperluan di hari yang sama.
Ditambah, di rumahnya tak ada penampungan air untuk cadanga. Sehingga stok air bersih yang ada akan habis sehari itu juga.
“Ya cukup nggak cukup, kalau yang punya penampungan cukup buat beberapa hari, kalau saya nggak punya. Jadi sehari juga langsung abis,” ungkap Acih sambil menunggu air di galonnya terisi penuh.
Sambil menutupi kepalanya dari sinar matahari dengan handuk, Acih bilang, saat pasokan air bersih dari BPBD Tangsel turun, hanya mampu membawa sekira lima galon air.
Air bersih yang dia dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti minum dan memasak.
“Air yang paling bersih buat minum dan masak. Kalau yang nggak terlalu bersih paling buat ngepel, cuci baju sama cuci piring,” pungkasnya.
Sulitnya mendapat air bersih juga dirasakan warga lain, Ichsan. Dia bersyukur, lantaran ada bantuan air bersih dari pemerintah.
Selain itu, dia juga bersyukur ada warga yang baik hati merelakan sumur yang masih memiliki air untuk diakses amsyarakat.
Sementara itu di lokasi yang sama, Ichsan, mengaku saat ini cukup terbantu dengan adanya salah satu warga sekitar yang merelakan sumurnya dapat diakses oleh masyarakat.
Menurutnya hal itu dapat meringankan masyarakat sekitar untuk mendapatkan pasokan air bersih.
“Kebetulan ada yang menyediakan sumur, sumber airnya banyak boleh diambil sama wargar,” katanya sambil bersiap membawa ember berisi air pulang. (Andre)