TANGSELIFE.COM – Dua astronot National Aeronautics and Space Administration (NASA) atau Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat terjebak di luar angkasa.

Dua astronot tersebut terancam tak bisa kembali ke Bumi usai pesawat Boeing Starliner yang mereka tumpangi mengalami gangguan.

Imbasnya, kedua astronot bernama Barry Wilmore dan Sunita Williams itu harus berada di luar angkasa lebih lama dari perkiraan.

Sebelumnya, Wilmore dan Williams lepas landas dari Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral di Florida, Amerika Serikat pada 5 Juni 2024.

Kedua astronot itu pun tiba di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) menggunakan pesawat Boeing Starliner pada 6 Juni 2024.

Jika mengikuti jadwal semula, keduanya hanya akan berada selama 8 hari di luar angkasa.

Namun lantaran pesawat Boeing Starliner mengalami kerusakan, kepulangan Wilmore dan Williams ditunda.

“Tujuan kami adalah untuk membawa mereka kembali sebelum pesaing Boeing, SpaceX, mengirimkan kru baru pada pertengahan Agustus, tetapi itu bisa berubah,” kata Direktur program kru komersial NASA Steve Stich, dilansir dari ABC Net.

Kini, keduanya diperkirakan akan kembali paling cepat pada akhir Juli dan maksimal pada bulan Agustus 2024.

Kepulangan Dua Astronot NASA Berulang Kali Ditunda

Semula, Wilmore dan Williams dijadwalkan hanya berada 8 hari di luar angkasa.

Namun karena ada kerusakan pada pesawat, kepulangan kedua astronot itu ditunda hingga 14 Juni 2024.

Melewati batas waktu, kepulangan Wilmore dan Williams kembali tertunda hingga keduanya berada di luar angkasa selama hampir sebulan.

Wilmore dan Williams bergabung dengan program penerbangan ke luar angkasa menggunakan Boeing Crew Space Transportation (CST)-100 Starliner.

Pesawat luar angkasa yang ditumpangi Komandan penerbangan Wilmore adan anggota Angkatan Laut William itu bermasalah

Selain mengalami kebocoran helium, 5 dari 28 mesin pendorong pesawat mati saat mendekati ISS.

Adapun pesawat Boeing Starliner itu membutuhkan sekitar tujuh jam helium agar bisa kembali ke Bumi.

Namun demikian, NASA dan Boeing mengklaim bahwa Starliner memiliki banyak sisa helium, sehingga kedua astronot aman saat pesawat meluncur di atmosfer Bumi.

Namun, Boeing tetap menunda kepulangan Wilmore dan Williams guna meninjau data dari peluncuran pesawat sebelum mendarat ke Bumi.

“Untuk memberi tim kami lebih banyak waktu untuk melihat data, melakukan analisis, dan memastikan kami benar-benar siap untuk pulang,” ujar Steve Stich, dikutip dari Reuters 21 Juni lalu.

Pengembalian ke Bumi diperkirakan akan berlangsung sekitar enam jam dengan menargetkan lokasi Gurun Utah, New Meksiko atau lokasi lain sesuai cuaca setempat.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
Dien
Reporter