TANGSELIFE.COM-Kelompok Teroris Separatis (KST) Papua menyerang markas tim gabungan TNI yang tengah bertugas melakukan pembebasan sandera pilot Susi Air warga negara (WN) Selandia Baru, 

KST Papua menyerang tim gabungan Satgas Yonif R 321/GT dan Kopassus yang bermarkas di wilayah Mugi Kabupaten Nduga, Sabtu (15/4/2023) sore.

Puluhan anggota KST Papua menyerang Tim Badak 1, Badak 3, Candraca 2, dan Candraca 11 yang bermarkas di Pos Mugi saat mereka melakukan pembersihan daerah di Mugi-Mam Kompleks sekitar pukul 16.30 WIT.

Akibat penyerangan tim gabungan tersebut, dikabarkan enam anggota TNI gugur. Selain itu sembilan orang prajurit TNI diduga ditangkap KST Papua. Sedangkan 21 orang prajurit TNI itu belum diketahui nasibnya.

Informasi penyerangan tim gabungan TNI itu hingga kini masih samar. Termasuk korban tewas dan 9 anggota TNI yang disandera oleh puluhan KST Papua tersebut. 

Namun laporan yang ditujukan kepada Pangdivif 1 Kostrad, saat penyerangan dilakukan puluhan KST Papua tim gabungan terpencar untuk menyelamatkan diri. Mereka menuju ketinggian Cakra 1.

Dalam laporan kepada Pangdivif 1 Kostrad itu juga adanya informasi sembilan orang yang ditawan KST berasal dari HT Channel KST di Pos Mugi yang menyebut,”Ini 9 orang temanmu mau diambil atau tidak?.”

Penyerangan oleh KST Papua itu diduga terjadi saat Dankolakopsrem 172 bersama Dansatgas 321 dan Satgas Kopassus melaksanakan evakuasi dan pengiriman bantuan pasukan pukul 19.00 WIT.

Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Kolonel (Kav) Herman Taryaman membenarkan adanya penyerangan tim gabungan TNI oleh KST Papua.

”Bahwa benar prajurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT yang bertugas di wilayah Mugi-Mam Kabupaten Nduga diserang dan ditembak gerombolan KST, Sabtu (15/4/2023) pukul 16.30 WIT,” terangnya,  Minggu 16 April 2023.

TNI Terjunkan Bantuan dan Evakuasi

Saat ini, masih belum diketahui secara pasti berapa korban prajurit TNI yang meninggal dan luka-luka akibat serangan yang dilakukan gerombolan KST Papua tersebut.

”Kami sudah menerjunkan tim bantuan dan evakuasi. Namun karena cuaca hujan dan berkabut sehingga belum bisa berkomunikasi dengan aparat keamanan yang berada di lokasi,” terang Herman.

Karena itu, dia belum bisa memastikan berapa jumlah korban dalam penyerangan yang dilakukan KST Papua terhadap tim gabungan TNI tersebut.

Meski demikian, dia mengatakan berbagai upaya pemberian bantuan dan evakuasi tetap dilakukan jajaran Kodam XVII/Cenderawasih bersama otoritas keamanan setempat tetap dilaksanakan.

Karena itu, dia memohon doa masyarakat agar semua prajurit TNI yang bertugas sekaligus melakukan pencarian pilot Susi Air yang masih disandera oleh KST Papua diberikan keselamatan.

”Kami mohon doa masyarakat agar prajurit TNI yang melaksanakan tugas negara dan melakukan pencarian pilot Susi Air diberikan keselamatan, perlindungan dan kekuatan,” tandasnya.