TANGSELIFE.COM – Kualitas udara Tangerang Selatan dan empat wilayah lainnya, pagi ini Selasa (8/8/2023) memasuki zona merah.

Beberapa wilayah lain mencakupi DKI Jakarta, Tangerang, Serang, dan Denpasar.

Berdasarkan Air Quality Index (AQI) kelima daerah tersebut berada di atas 150 yang menandakan udara tidak sehat.

Semakin parah, kualitas udara Tangerang Selatan duduki posisi paling atas dibandingkan keempat wilayah tersebut.

Konsentrasi PM 2.5 dalam sepekan akhir bahkan mencapai 29,4 kali lipat dari batas aman WHO. Angka tersebut nyaris menyentuh sampai 30 kali lipat.

Dalam satu minggu ke belakang, kualitas udara Tangerang Selatan setiap pagi selalu berada di zona merah.

Kualitas udara Tangerang Selatan
Polusi udara di kawasan Ciputat pada pagi hari, Selasa (8/8/2023)

Seperti pada kualitas udara pagi ini Selasa (8/8/2023) yang berhasil ditangkap di kawasan Ciputat.

Bukan kabut, udara yang terlihat sedikit buram itu menandakan polusi di Tangerang Selatan pada pagi hari.

Sementara itu di DKI Jakarta, kadar PM 2.5 berwarna ungu yang menandakan berada di level alert. 

Dalam satu minggu terakhir, hanya pada Sabtu (5/8) kualitas udara DKI Jakarta berada di zona oranye, yang menandakan hanya berbahaya untuk mereka yang sensitif.

Sisanya, berada di zona merah dengan temperatur kisaran 32-33 derajat celcius dengan kecepatan angin 18 km/jam.

Kondisi yang sama juga terjadi di Denpasar meski konsentrasi PM 2.5 di sana relatif lebih rendah dibandingkan Tangerang Selatan dan DKI Jakarta.

Di sana, konsentrasi PM 2,5 mencapai 12,2 kali lipat yang juga melampaui batas aman WHO.

Hal ini tentu jadi perhatian warga setempat karena Tangerang Selatan sering berada di posisi paling atas kualitas udara buruk dengan status zona merah.

Masyarakat diimbau untuk selalu menggunakan masker ketika berada di luar rumah, menutup jendela untuk menghindari masuknya polusi, mengaktifkan air purifier, dan untuk sementara tunda olahraga di luar ruangan.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife