TANGSELIFE.COM – Donald Trump resmi dilantik jadi Presiden Amerika Serika ke-47 pada Senin, 20 Januari 2025.

Pada momen pelantikannya itu, ia mengucapkan sumpah jabatan di Capitol Rotunda.

Trump berdiri dengan tangannya di atas Alkitab dalam Gedung Capitol AS dan bersumpah untuk melestarikan, melindungi, dan mempertahankan, konstitusi AS di hadapan Ketua Mahkamah Agung John Roberts.

Pada kesempatan tersebut, ia juga mengeluarkan serangkaian perintah eksekutif yang menargetkan program keberagaman dan kebijakan identitas gender.

Ia membatalkan sejumlah perintah eksekutif yang sebelumnya mempromosikan keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI), serta hak-hak bagi komunitas LGBTQ+ dan ras minoritas.

Dikutip dari Reuters, Donald Trump mencabut 78 perintah eksekutif yang ditandatangani pendahulunya, Joe Biden.

Di antaranya, sekitar 12 kebijakan mendukung kesetaraan ras dan perlindungan terhadap diskriminasi terhadap komunitas gay dan transgender.

Salah satu perintah eksekutif Donald Trump menyatakan bahwa kebijakan AS mengakui hanya dua jenis kelamin, yakni laki-laki dan perempuan.

Jenis kelamin ini bersifat permanen, berdasarkan realitas yang fundamental dan tak bisa dibantah.

Di bawah kepemimpinan saya, Cabang Eksekutif akan menegakkan undang-undang yang melindungi konsep ini, dan definisi tersebut akan menjadi dasar dalam seluruh interpretasi hukum federal dan kebijakan administratif,” bunyi poin dalam dokumen tersebut.

Donald Trump juga mengeluarkan kebijakan yang melarang penggunaan dana federal untuk mendukung ideologi gender, termasuk dalam alokasi dana hibah.

Kebijakan ini sangat berbeda dari pemerintahan Joe Biden yang menjadikan keberagaman sebagai prioritas di institusi pemerintah federal.

Pada masa awal jabatannya empat tahun lalu, Biden menandatangani beberapa perintah eksekutif yang mempromosikan kesetaraan ras di komunitas kurang terlayani dan melawan diskriminasi berdasarkan identitas gender atau orientasi seksual.

Donald Trump juga membatalkan kebijakan yang dirancang untuk membantu kelompok kulit hitam, Hispanik, penduduk asli Amerika, dan warga keturunan Asia-Amerika serta Pasifik.

Dalam pidato pelantikannya, Donald Trump menyatakan bahwa ia akan mengakhiri upaya yang ‘merekayasa ras dan gender secara sosial dalam setiap aspek kehidupan publik maupun pribadi’.

Donald Trump berjanji akan membangun masyarakat berbasis meritokrasi tanpa perbedaan berdasarkan ras atau gender.

“Kita akan membangun masyarakat yang tidak membeda-bedakan berdasarkan warna kulit, tetapi berfokus pada prestasi. Mulai hari ini, kebijakan resmi pemerintah AS hanya mengakui dua jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan,” ujarnya.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Tangselife
Follow
Dwi Oktaviani
Editor
Dwi Oktaviani
Reporter