TANGSELIFE.COM– Ilmuwan dari Royal Society menyebutkan bahwa sebuah lubang hitam raksasa yang ada di galaksi PBC J2333.9-2343 kini tiba-tiba berubah arahnya menuju Bumi.

Para peneliti memperkirakan, arah perubahan tersebut mencapai sudut hingga 90 derajat, dan menuju ke arah Bumi.

Penelitian juga menunjukkan bahwa galaksi yang memiliki lubang hitam supermasif tersebut memiliki ukuran sekitar 40 kali lebih besar dari Bima Sakti.

Melansir dari newyorkpost, pada Rabu 28 Maret 2023, Dr. r Lorena Hernandez-Garcia dari Royal Astronomical Society, pihaknya kini tengah mempelajari perilaku aneh dari galaksi tersebut.

Hipotesa sementara, perubahan arah terjadi karena disebabkan pada pancaran relativistik dari lubang hitam supermasif itu.

“Kami mulai mempelajari galaksi ini karena menunjukkan sifat yang aneh,” ungkap nya.

Galaksi PBC J2333.9-2343

Sebelumnya, PBC J2333.9-2343 diklasifikasikan sebagai galaksi radio raksasa karena memiliki semburan material yang sangat besar di kedua sisinya, yang membentang hingga hampir empat juta tahun cahaya atau hampir 40 kali ukuran Bima Sakti.

Namun, para astronom kini kaget setelah melihat PBC J2333.9-2343 dan menyadari bahwa galaksi tersebut sekarang telah berperilaku aneh.

PBC J2333.9-2343 bergerak hingga 90 derajat dan berubah menjadi “blazar” – yaitu galaksi dengan titik jet yang mengarah langsung ke Bumi.

“Fakta bahwa kita melihat bahwa nukleus tidak masuk ke dalam lobus lagi berarti sudah sangat tua. Mereka adalah sisa-sisa aktivitas masa lalu, sedangkan struktur di dekat nukleus mewakili jet aktif yang lebih muda,” sambung Hernandez-García.

Sampai saat ini, belum diketahui pasti bagaimana hal itu bisa terjadi. Satu dugaan menyebutkan bahwa PBC J2333.9-2343 berubah sudut sumbunya akibat bertabrakan dengan galaksi lain.

Ancaman Bumi yang Sebenarnya

Dalam budaya pop, penggambaran tetang lubang hitam adalah pekat dan selalu lapar. Lubang hitam meluncur di Semesta sembari mengisap apa saja yang dilaluinya sehingga menjadikannya tumbuh semakin besar.

Karena hal itulah banyak orang beranggapan lubang hitam supermasif adalah jenis yang paling tua dan paling lapar.

Namun sejatinya, BBC menyebutkan bahwa ternyata lubang hitam tak semengerikan itu. Mereka sesungguhnya tidak terlalu efisien untuk mengakresi atau mengisap material disekelilingnya.

Faktanya, mereka adalah bentuk bintang yang hancur itu tumbuh besar dengan amat sangat lambat, jadi mmereka tidak mungkin bisa menjadi supermasif hanya dengan mengisap material-material baru.

Ancaman Bumi yang perlu dihadapi saat ini adalah ditemukannya tiga asteroid dekat Bumi (Near Earth Asteroids/NEA) ada tata surya bagian dalam, yang bisa menyebabkan resiko serius bagi bumi.