TANGSELIFE.COM – Antrean pemudik di Pelabuhan Ciwandan, Cilegon, Banten mulai mengular panjang. Akibatnya, sejumlah pemudik yang paki motor berjatuhan pingsan.

Pemudik pakai motor sudah memadati jalur menuju Pelabuhan Ciwandan sejak Minggu, 7 April 2024 pagi. Hingga siang tadi, kepadatan pemudik masih terjadi.

Sejumlah pemudik pakai motor yang menuju Pelabuhan Ciwandan itu pun banyak yang berteduh mencari tempat nyaman berlindung dari cuaca terik.

Dikutip dari Antara, ada sejumlah pemudik pakai motor yang pingsan akibat kelelahan menunggu berjam-jam di atas motor dan disorot panas matahari menuju ke Pelabuhan Ciwandan itu.

Para pemudik pakai motor yang menuju Pelabuhan Ciwandan itu kebanyakan berasal dari Jabodetabek. Mereka mengantre agar dapat menyebrang untuk mudik ke arah Lampung.

Salah satu pemudik asal Cikarang, Anisah Putri mengungkap, dia dan keluarga sudah sampai dan terjebak macet di jalur menuju Pelabuhan Ciwandan sejak pukul 05.00 WIB.

“Berangkat jam setengah 1 dari Cikarang bareng suami dan dua anak. Nyampe di sini subuh dan sekarang masih antre di luar,” katanya kepada wartawan.

Anisah turut menyaksikan, ada sejumlah pemudik lain yang pakai motor berjatuhan pingsan karena kelelahan.

“Banyak yang pingsan, tahun ini luar biasa macet parah,” kata ibu dua anak yang mudik ke Tanggamus, Lampung Tengah itu.

Selain Pelabuhan Ciwandan, Pemudik di Pelabuhan Merak Membludak

Sementara itu, Kapolda Banten Irjen Abdul Karim mengimbau para pemudik untuk memastikan telah memiliki tiket untuk menyebrang ke Lampung.

Hal itu, kata Abdul, untuk mencegah terjebak macet dan batal mudik akibat kehabisan tiket akibat kemacetan di jalan.

Dia pun meminta, agar pemudik yang belum memiliki tiket agar menunda keberengkatannya. Pasalnya, informasi yang didapat, tiket dari Merak ke Bakauheni sudah terjual habis.

momen mudik tahun ini, kata Abdul, ada lonjakan signifikan jumlah pemudik dari Merak ke Lampung dan wilayah lainnya dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Meningkat 63 persen hari ini dibanding tahun kemarin. Tahun lalu ada 18 ribu orang perhari, saat ini ada 29 orang mudik per hari,” papar Abdul.

Abdul menuturkan, kemacetan parah yang terjadi akibat jalur ke arah pelabuhan itu lantaran terbatasnya armada kapal dan dermaga yang menjadi akses mudik ke Bakauheni.

“Kapasitas kapal terbatas, dermaganya juga terbatas. Sedangkan Kendaraan yang masuk ada puluhan ribu,” ungkap Abdul.

Wivyh
Editor
Wivyh
Reporter