TANGSELIFE.COM – Tidak semua driver ojek online (ojol) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) akan mengikuti aksi demo yang rencananya akan digelar di sejumlah titik di wilayah Jakarta, Selasa 20 Mei 2025.

Sekretaris Komunitas Ojol Veteran BSD, Candra mengatakan, dirinya mengaku tidak akan turun langsung untuk mengikuti demo di Jakarta.

Namun sebagai bentuk dukungan, ia akan off bid atau mematikan aplikasi sehingga tidak mengambil orderan selama demo berlangsung.

“Kalau di komunitas kayanya kompak untuk off bid, tapi kalau untuk yang diluar saya kurang tahu. Karena ojol kan ada yang single fighter ada yang aktif komunitas,” kata Candra kepada Tangselife.com, Selasa, 20 Mei 2025.

Candra sendiri mengaku tidak memiliki wewenang untuk memberikan instruksi kepada para driver ojol di Tangsel untuk ikut demo atau tidak.

Karena menurutnya, itu merupakan hak masing-masing driver untuk memilih ikut demo atau tidak.

“Kalau saya tetap off bid untuk menghargai teman-teman saya yang disana. Kalau untuk memaksa off bid sih tidak, tapi karena ini untuk kebaikan kalau mau off bid ya monggo, yang mau narik ya tolong dikondisikan,” tuturnya.

Namun ia menghimbau kepada driver yang memilih tetap menghidupkan aplikasi untuk tidak memakai atribut sebagai bentuk menghargai rekan-rekan yang sedang berjuang.

Terpisah, salah seorang driver asal Ciputat, Dimas (26) menyatakan bahwa ia akan tetap menghidupkan aplikasi untuk mencari orderan.

Namun ia memastikan tidak akan menggunakan atribut untuk menghargai rekan-rekannya sesama driver yang sedang demo.

“Saya semalam juga sempat ngobrol-ngobrol terkait rencana demo ini, beberapa teman ada yang katanya mau ikut, tapi saya gak ikut,” ungkapnya.

“Tidak ada paksaan untuk kita ikut atau tidak, tapi rencana saya baru akan nyalain aplikasi di sore hari,” pungkasnya.

Untuk diketahui, para driver ojol rencananya akan menggelar aksi demo di beberapa titik di wilayah Jakarta pada hari ini, Selasa, 20 Mei 2025.

Demo dikabarkan akan digelar di tiga titik berbeda, mulai dari Patung Kuda, gedung DPR/MPR, dan kantor Kementerian Perhubungan.

Terdapat beberapa tuntutan yang dilayangkan para driver, salah satunya agar potongan aplikasi yang maksimal hanya 10 persen.

Selain itu para driver juga menuntut agar aplikator menghapus beberapa program yang justru merugikan pengemudi.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Tangselife
Follow
Dwi Oktaviani
Editor
Andre Pradana
Reporter