TANGSELIFE.COM – Pendapatan Asli Daerah atau PAD Tangsel dari sektor pajak hotel berpotensi turun imbas efisiensi anggaran pada tahun 2025.
Penurunan itu tak lain disebabkan karena dampak okupansi hotel yang merosot imbas adanya kebijakan efisiensi anggaran.
Sekretaris Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Tangsel, Rahayu Sayekti tak menampik bahwa menurunnya okupansi hotel turut mengganggu PAD Tangsel dari sektor pajak hotel.
“Sebenarnya kalau misalnya terganggu ya lumayan terganggu,” kata Rahayu Sayekti kepada Tangselife, Selasa, 10 Juni 2025.
PAD Tangsel dari Pajak Hotel hingga Mei 2025 Baru Rp18,9 Miliar
Ia menjabarkan, hingga pekan pertama bulan Mei ini saja, realisasi PAD Tangsel dari sektor pajak hotel baru menyentuh angka Rp18,9 miliar.
Angka itu mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024.
“Tahun lalu realisasinya hampir Rp44 miliar (dalam setahun), tahun ini untuk di bulan Mei secara rupiah itu penerimaannya Rp18,9 miliar,” ungkapnya.
Ayu mengungkapkan, pada tahun 2025 ini pihaknya menargetkan pendapatan dari sektor pajak hotel sebesar Rp42 miliar.
Ia yakin hingga akhir tahun mendatang target yang telah ditentukan itu dapat tercapai.
Okupansi Hotel di Tangsel Merosot Hingga 20 Persen
Sebelumnya Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Tangsel, Yono Hartono mengatakan, selama ada kebijakan efisiensi anggaran okupansi sejumlah hotel di Kota Tangsel mengalami penurunan cukup drastis.
Jika sebelumnya okupansi bisa mencapai 60 hingga 70 persen, selama ada kebijakan efisiensi anggaran menurun hingga mencapai 20 persen.
“Memang dampaknya sangat kita rasakan sekali, itu tadi saya bilang cuma 20 sampai 30 persen okupansi yang kita dapatkan di Tangsel,” kata Yono ketika dihubungi, Senin, 9 Juni 2025.
Yono menyebut, penurunan itu salah satunya karena dalam beberapa bulan terakhir sudah tidak ada lagi kegiatan yang dilakukan di hotel.
“Ya kalau sebelum efisiensi kita masih di atas 50 persen, antara 60 sampai 70 persen. Karena kita ya kalau bisnis hotel itu industri hotel di bawah 50 persen kita sangat-sangat merugi. kalau sudah di atas 60 persen kita merasakan itu cukup baik lah,” ungkapnya.