TANGSELIFE.COM – Pada akhir tahun 2024, banyaknya tren yang bermunculan dari media sosial seperti salah satunya platform TikTok, berbagai tren bermunculan seperti joget sadbor.
Keterkaitan joget sadbor dengan ketidaksetaraan ekonomi di Indonesia.
Joget sadbor sebagai fenomena viral di media sosial, meskipun seperti dalam bentuk hiburan dan ekspresi kreatif.
Namun fenomena tersebut dapat dijadikan untuk membuka wawasan kita karena hal ini mencerminkan beberapa aspek penting dalam dinamika sosial, budaya dan ekonomi di negara kita.
Fenomena ini mencerminkan transformasi budaya lokal yang beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital, aktivitas ini menjadi sumber pendapatan alternatif bagi warga Kampung Margasari, Desa Bojongkembar, Sukabumi, Jawa Barat.
Namun, fenomena ini juga memunculkan perdebatan publik terkait apresiasi terhadap kreativitas dan kritik terhadap potensi eksploitasi diri.
Secara keseluruhan, Joget Sadbor menggambarkan perubahan budaya, sosial dan ekonomi di era digital serta bagaimana wacana publik terbentuk melalui media sosial.
Ketimpangan ekonomi di Indonesia tetap menjadi masalah serius meskipun pertumbuhan ekonomi pesat.
Dalam konteks sistem ekonomi Pancasila yang mengutamakan keadilan sosial, namun kondisi indonesia saat ini menunjukkan ketimpangan ekonomi yang masih tinggi, terutama di wilayah perkotaan ataupun pedesaan.
Perlunya upaya lebih besar untuk mencapainya pemerataan ekonomi yang lebih adil. Perkembangan teknologi informasi dan media sosial telah membawa perubahan signifikan dalam masyarakat Indonesia.
Media sosial mempermudah interaksi, penyebaran informasi, dan ekspresi diri, serta membuka peluang sosial dan ekonomi. Namun, dampak negatifnya termasuk penurunan interaksi tatap muka, kecanduan internet, dan munculnya konflik serta isu privasi.
Media sosial juga mendorong perubahan sosial, baik positif seperti kemudahan akses informasi, maupun negatif seperti kemunculan kelompok-kelompok sosial yang menyimpang dari norma.
Dalam opini ini, kita bisa melihat dari banyak sisi.
Di zaman sekarang dalam bermedia sosial, terutama dalam video-video viral dari platform tertentu, kita bisa melihat dan menilai gaya hidup orang-orang tertentu yang dianggap “lebih modern” yang terkait dengan kesuksesan ekonomi dan status sosial tertentu.
Kesenjangan antara mereka yang mampu menampilkan diri sesuai dengan tren ini mereka merupakan kelompok yang kurang mampu.
Fenomena seperti Sadbor juga mencerminkan cara bagaimana negara kita dapat ’’mempopulerkan” suatu tren di media massa.
Di era saat ini hanya diri kita sendiri yang mampu untuk membentuk, membatasi dan mengubah cara kita menilai budaya kita sendiri.
Keterkaitan antara joget sadbor dan ketidaksetaraan ekonomi di Indonesia menunjukkan sebuah dinamika yang perlu dipahami dengan bijak.
Meskipun fenomena ini tidak sepenuhnya negatif, namun kita harus berhati-hati agar fenomena ini tidak menjadi alat pemisah antara yang mampu dan yang tidak.
Karena sesungguhnya indonesia memiliki Identitas nasional yang mampu untuk merangkul seluruh aspek bangsa dan menyatukan keberagaman serta meminimalisir ketimpangan sosial-ekonomi yang ada.
Penulis: Arin Najihah Febrizatti Abas – Universitas Negeri Yogyakarta