TANGSELIFE.COM – Kasus pelecehan seksual yang dilakukan oknum Polisi terhadap pedagang kopi di sebuah warung yang berada di simpang Muncul, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berakhir damai.
Kasie Humas Polres Tangsel, AKP Agil Syahril menerangkan, kesepakatan damai itu dicapai setelah kedua belah pihak melakukan mediasi.
Meski demikian Agil tak menyebut kapan dan dimana proses mediasi tersebut dilakukan.
“Dalam hal ini dari pihak yang dirugikan maupun beserta keluarga telah dilakukan upaya mediasi,” kata Agil di Mapolsek Cisauk, Jumat, 11 April 2025.
Agil mengungkapkan, dalam mediasi itu kedua belah pihak sepakat untuk tidak memperpanjang kasus tersebut.
Kesepakatan itu juga ditandai dengan adanya surat pernyataan dari kedua belah pihak.
“Sepakat untuk tidak memperpanjang permasalahan tersebut, dan mediasi tersebut ditandai dengan adanya surat pernyataan,” terangnya.
Oknum Polisi Jalani Pemeriksaan Intensif di Mapolres Tangsel
Kendati demikian Agil menyebut, oknum Polisi itu hingga kini masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Tangsel terkait pelanggan etik yang dilakukannya.
“Polres Tangsel berkomitmen untuk menindak tegas terkait dengan pelanggaran yang dilakukan oleh personel kami baik secara kode etik maupun secara disiplin,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, aksi pelecehan dilakukan oleh oknum Polisi berinisial S dengam pangkat Aiptu, sementara korban berinisial J (30).
Aksi pelecehan itu terjadi di sebuah warung kopi yang berada di simpang Muncul, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Kapolsek Cisauk, AKP Dhady Arsya mengungkapkan, peristiwa itu terjadi kurang lebih sekira pukul 15.30 WIB pada hari Selasa (8/4).
Saat itu, oknum Polisi tersebut baru saja selesai melaksanakan ibadah Salat Ashar di salah satu Masjid yang berada tak jauh dari lokasi kejadian.
Setelah itu ia mampir ke sebuah warung kopi tempat terduga korban berjualan. Pada kesempatan itu oknum Polisi tersebut diduga melancarkan aksinya terhadap korban.
“Yang bersangkutan itu, anggota itu, setelah Salat Ashar mampir ke warung kopi. Di warung kopi itu lah dia ada interaksi dengan penjual kopi,” tandasnya.

