TANGSELIFE.COM – Wakil Ketua DPRD Tangsel, Wanto Sugito menyebut kepungan 22 titik banjir di Tangsel pada Senin (7/7) lalu merupakan alarm serius untuk mengevaluasi tata kelola lingkungan.
Menurutnya puluhan titik banjir itu bukan hanya soal bencana, melainkan sinyal kuat bahwa program penanganan banjir yang dinilai belum optimal.
“Ini bukan sekadar bencana alam, tapi indikator kuat bahwa sistem drainase, perizinan tata ruang, dan mitigasi bencana belum berjalan optimal. Banjir di 22 titik adalah peringatan serius,” kata Wanto Sugito ketika dihubungi, Rabu, 9 Juli 2025.
Wanto menegaskan, seharusnya dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang mencapai lebih dari Rp4 triliun, Kota Tangsel mampu menyelesaikan permasalahan banjir.
Ia pun meminta kepada dinas terkait untuk melakukan evaluasi menyeluruh dan memperkuat peran untuk mengantisipasi hal itu tidak terulang kembali.
“Jangan sampai pembangunan hanya mengejar estetika,” tegas Politisi PDI Perjuangan tersebut.
Sebagai lembaga pengawas, Wanto mengaku akan segera memanggil sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mendengar penjelasan dan merumuskan solusi terbaik penanganan banjir di Kota Tangsel.
“Tentu kami menjalankan fungsi pengawasan DPRD yang berpihak pada masyarakat,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, BPBD Tangsel mencatat sedikitnya ada 22 titik banjir yang terjadi di Kota Tangsel pada Senin (7/7).
Banjir disebut karena intensitas curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Tangsel hingga meluapnya air pada beberapa aliran sungai.
Berdasarkan catatan BPBD Tangsel, akibat banjir tersebut sedikitnya 1.710 Kepala Keluarga (KK) turut terdampak.