TANGSELIFE.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten mengimbau masyarakat tak panik soal adanya potensi gempa megathrust dengan magnitudo 8,7 di Selat Sunda.

Sebelumnya, BMKG melaporkan bahwa gempa megathrust di Indoensia hanya tinggal menghitung waktu.

Pembahasan mengenai fenomena alam ini makin serius setelah ilmuwan juga menjelaskan adanya seismic gap pada megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut.

Kepala Pelaksana BPBD Banten Nana Suryana mengungkapkan, gempa tersebut memang bisa menyebabkan bencana alam, seperti tsunami yang bisa dirasakan seluruh wilayah Banten, seperti Jawa Barat dan Jakarta.

Kendati demikian, ia meminta masyarakat untuk tak panik dengan informasi BMKG soal potensi terjadinya gempa megathrust.

Menurut Nana, informasi ini bersifat potensi, bukan prediksi maupun peringatan dini.

Salah satu kunci untuk menghadapi informasi ini adalah dengan tak panik, namun tetap memperhatikan sekitar lingkungan tempat tinggal.

Ia mengimbau masyarakat untuk memastikan rumah-rumah aman saat gempa terjadi.

Menurutnya, simulasi kebencanaan juga menjadi kunci untuk menghadapi guncangan.

Dengan demikian masyarakat bisa mengetahui strategi penyelamatan diri.

Selain itu, struktur bangunan yang dirancang khusus berstandar untuk tahan gempa bumi, sehingga risiko kerusakan maupun korban jiwa bisa diminimalisasi.

BPBD Banten juga terus berupaya melakukan sosialisasi mitigasi bencana dan koordinasi antar-instansi.

Hal ini menjadi salah satu cara meminimalisasi risiko apabila terjadi bencana, khususnya di daerah rawan.

Pasalnya, gempa bumi bukan peristiwa yang mengakibatkan terjadinya korban jiwa, melainkan karena orang tertimpa reruntuhan.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
Dwi Oktaviani
Editor
Dwi Oktaviani
Reporter