TANGSELIFE.COM – YouTuber Pratiwi Noviyanthi protes usai 10 anak asuhnya diambil paksa Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang pada Senin (31/7/23).
Diketahui kalau Pratiwi dikenal merawat orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) dan anak-anak dari ODGJ tersebut.
Aksi pengambilan paksa direkam dan diunggah melalui akun Instagramnya @pratiwinoviyanthi. Dalam kejadian itu melibatkan petugas Kemensos dan polisi setempat.
Setidaknya ada 10 anak yang diambil Dinsos dengan usia bayi dan balita. Selanjutnya, mereka dibawa ke Rumah Sosial Perlindungan Anak (RSPA) Bambu Apus.
Penjemputan paksa yang dilakukan Dinsos terhadap anak-anak asuh tersebut jelas membuat Pratiwi Noviyanthi protes.
Pasalnya, YouTuber dan mantan pramugari itu sudah merawat sang anak asuh sejak di dalam kandungan sampai melahirkan.
Ia juga mengaku sudah membayar semua biaya yang diperlukan selama merawat anak-anak asuhnya, seperti biaya persalinan dan kebutuhan bayi.
Sampai pada Selasa (1/8//2023), anak-anak asuh Pratiwi belum bisa ditengok olehnya. Pratiwi hanya bisa sampai ke pintu gerbang kala ia mencoba menjenguk dan membawa kebutuhan bayi.
Mulyani selaku Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang mengungkapkan bahwa pihak yang menjemput anak asuh Pratiwi berasal dari jajaran Kementerian Sosial dan pihak kepolisian.
Lebih lanjut Mulyani menegaskan tak perlu khawatir soal anak-anak asuh Pratiwi karena mereka berada di naungan Kemensos dan mendapat perawatan layak dari petugas.
Dinsos Tangerang Persoalkan Legalitas Anak-Anak Asuhan Pratiwi
Pratiwi Noviyanthi mendirikan Yayasan Rumah Peduli Kemanusiaan untuk merawat ODGJ dan anak-anak asuhnya tersebut. Diketahui kalau yayasan ini tak memiliki izin resmi terkait perawatan untuk bayi.
Kondisi tersebut yang menjadi buntut pengambilan paksa 10 anak asuh Pratiwi yang dilakukan oleh Dinsos.
Menurut Mulyani, aktivitas sosial ini harus memenuhi aturan dan kelengkapan berkas yang legal.
Berkas legal tersebut meliputi pendirian yayasan sosial, pengumpulan dana atau barang bagi program sosial yayasan, sampai proses adopsi anak.
Sampai saat ini kelengkapan berkas tersebut belum memiliki izin resmi legal dari yayasan Pratiwi.
Kelengkapan berkas yang dimaksud digunakan untuk memberi perlindungan terhadap hak-hak anak yang diasuh dan diadopsi juga agar anak-anak terbebas dari penyimpangan.
Pratiwi Noviyanthi Protes lewat Media Sosial terkait Penjemputan Paksa Anak Asuhnya
Pratiwi Noyanthi protes melalui akun media sosialnya terkait penjemputan paksa sang anak-anak asuh.
Ia menceritakan kalau saat itu pihak kepolisian datang, disusul dengan pihak Dinsos.
Dinsos datang dan mengatakan kalau Pratiwi tak memiliki berkas lengkap dalam mengasuh 10 anak asuhnya.
“Baru tau kalau aparat berwajib ngurusin soal bayi juga, kalau untuk pemberkasan kurang lengkap harusnya diarahkan dan kita pasti akan lengkapi, tapi kenapa anak kita dibawa juga?” katanya.
Dengan tegas ia juga mengakui sudah memiliki berkas resmi dalam mengurus anak asuhnya. Adapun menurut versinya, anak-anak tersebut diambil karena tak sesuai prosedur.
Lagi-lagi, ini adalah soal legalitas. Yang tak diketahui oleh Pratiwi terkait dengan perawatan untuk bayi.
Tentu hal ini bikin Pratiwi Noviyanthi protes lantaran anak-anaknya dijemput paksa sampai ia tak boleh menjenguknya.