TANGSELIFE.COM – Warga Perumahan Puri Bintaro Indah (PBI), Jombang, Ciputat kembali mengeluhkan masalah banjir. Hal itu setelah banjir kembali merendam pada Sabtu, 6 Juli 2024 hingga 80 centimeter.

Keluhan itu diungkapkan oleh Ketua RT sekitar Darmanto. Menurutnya, warga sudah banyak yang mengeluhkan soal masalah banjir di Puri Bintaro Indah.

Padahal, kata Darmanto, sebelumnya sempat ada pembangunan turap untuk mengantisipasi banjir yang terjadi setiap hujan deras. Peresmian itu dilakukan pada Kamis, 2 Maret 2024.

Tetapi, ternyata banjir tetap terjadi. Darmanto menyebut, banjir pada Sabtu, 6 Juli 2024 itu mencapai 80 cm.

“Cape komplain warga. Banjir bervariasi 60-80 cm. Banjirnya karena luapan sungai lewat gorong-gorong, pintu airnya pada bocor,” ungkap Darmanto saat dikonfirmasi.

Wawalkot Tangsel Respons Puri Bintaro Indah Banjir

 

banjir
Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan respons soal banjir masih merendam Perumahan Puri Bintaro Indah, Jombang, Ciputat, saat wawancara di kediamannya di Serpong Utara, Jumat, 12 Juli 2024. Foto: AndrePradana/Tangselife

Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan angkat suara soal banjir di Perumahan Bintaro Indah Jombang, Ciputat itu.

Pilar tak menampik bahwa beberapa waktu lalu Pemkot Tangsel sempat membangun turap untuk menangani permasalahan banjir di perumahan tersebut.

Namun menurutnya penyelesaian penanganan banjir harus dilakukan secara menyeluruh mulai dari hulu hingga ke hilir.

“Sebenarnya kan pengerjaan itu harus dari hulu ke hilir, itu satu persatu kita selesaikan. Alhamdulillah di beberapa wilayah yang tadinya banjirnya cukup tinggi kalau di waktu-waktu hujan besar alhamdulillah terkendali,” kata Pilar di Serpong Utara, Jumat, 12 Juli 2024.

Sebagai upaya menyelesaikan permasalahan banjir, pihaknya juga berencana akan merapihkan saluran air di perumahan tersebut.

“Kalau misalkan untuk Puri Bintaro itu juga kita masih berproses dan juga mudah-mudahan drainase-drainase yang kecil-kecil itu juga bisa tersambung,” ungkapnya.

“Kita juga lihat normalisasi juga sedang kita lakukan di beberapa sungai supaya tidak terjadi back water karena biasanya ada penyempitan terutama di perbatasan-perbatasan itu biasanya suka ada penyempitan sungai,” tambahnya.

Pilar mengungkapkan, salah satu penyebab banjir yang terjadi di Kota Tangsel lantaran banyaknya kondisi sungai yang mengalami penyempitan.

Oleh karena itu, lanjutnya, penanganan banjir diperlukan kerja sama antar pemerintah daerah. Pasalnya saluran sungai membantang melewati berbagai daerah termasuk Tangsel.

“Itu juga yang saya berharap dengan daerah-daerah tetangga untuk sama-sama membuka, karena di Tangsel ini kan kalinya kita perlebar, turapnya kita tinggiin tapi kalau outletnya itu kecil diakhirnya tetap back water,” ujarnya.

“Ini yang kita fokus bersama-sama dan mudah-mudahan ada peran juga dari Provinsi Banten, kita juga sering komunikasi coba kita pecahkan gimana agar tidak menyempit,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
Andre Pradana
Editor
Andre Pradana
Reporter