TANGSELIFE.COM – Sejumlah netizen di media sosial melakukan gerakan berhenti mengikuti atau unfollow akun Presiden Jokowi.

Gerakan unfollow akun Presiden Jokowi yang awalnya ramai di platform X ini merupakan bentuk kekecewaan kepada Jokowi yang menyebut presiden boleh berkampanye pada Pemilu 2024.

Beberapa yang melakukan gerakan unfollow akun Presiden Jokowi merupakan pendukung setianya pada Pilpres 2014.

Sang presiden dianggap tak netral pada pemilihan presiden tahun 2024 ini dan disebut telah memberikan dukungannya kepada pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Pernyataan Presiden Jokowi itu mendapat kritik dari beberapa pegiat media sosial, bahkan mereka turut membuat cuitan yang menyatakan kalau tak lagi mengikuti (follow) akun Jokowi di media sosial.

Salah satu yang melakukan gerakan unfollow akun Presiden Jokowi adalah Denny Siregar yang dikenal sebagai aktivis, pegiat media sosial, hingga produser film Indonesia.

“Pak @jokowi maaf saya unfollow ya. Udah nggak percaya lagi sama bapak,” tulisnya di X.

Setelah itu langsung diikuti oleh pegiat media sosial lainnya dengan akun @yusuf_dumdum yang mengungkap pernyataan maaf karena tak lagi mengikuti media sosial sang presiden.

“Maaf pak @Jokowi, saya unfollow. Sehat selalu Pak,” cuitnya.

Beberapa pendukung Presiden Jokowi pada Pilpres sebelumnya juga melakukan hal yang sama. Mereka merasa Jokowi telah berbohong.

“Presiden Jokowi, saya pendukung anda 2 periode, di tempat kerjaku, saya selalu pasang badan buat anda. Maaf, saat ini saya putuskan unfollow, karena anda sudah banyak berbohong,” ucap akun @rf2903.

“Waduh Pak Jokowi yang terhormat, dua kali saya pilih bapak mendengar pernyataan bapak saya kecewa perihal pandangan keberpihakan bapak tentang pilpres. Alangkah bapak lebih elok dan satria menjadi bapak bangsa yang tidak ikut campur urusan pilpres ini pak,” sahut akun @TomRofario.

Gerakan ini kemudian diikuti oleh para warganet yang lain, terutama mereka yang merasa kecewa dengan pernyataan Presiden Jokowi mengenai kepala negara boleh berkampanye pada Pemilu 2024.

Dwi Oktaviani
Editor