TANGSELIFE.COM – Hari ini, Kamis 29 Agustus, sejumlah kelompok ojek online (ojol) dan kurir lokal se-Jabodetabek akan menggelar aksi demo.

Dari informasi yang disampaikan Ketua Umum Garda Indonesia, Igun Wicaksono, aksi demo ojol akan diikuti oleh sekitar 1.000 orang.

Massa ojol dan kurir tersebut akan menggelar aksi unjuk rasa di Istana Merdeka dan kantor pusat masing-masing ojol.

Diperkirakan massa akan memulainya sekitar pukul 12.00 WIB dengan rute aksi Istana Merdeka, kantor Gojek di sekitar wilayah Petojo, Jakarta Pusat dan kantor Grab di sekitar Cilandak, Jakarta Selatan.

Aksi ini digelar untuk menyampaikan aspirasi ojol dan kurir yang merasa tertekan dengan kebijakan perusahaan dan pemerintah yang tak sesuai.

Asosiasi Pengemudi Transportasi Daring Roda Dua Nasional Garda Indonesia menghormati dan dukung aksi damai selama tak menimbulkan gangguan kamtibmas sebagai wujud solidaritas dan kesamaan nasib para pengemudi ojol yang semakin tertekan oleh perusahaan aplikasi.

Sedangkan pihak pemerintah juga belum berbuat banyak untuk memenuhi rasa keadilan kesejahteraan para mitra perusahaan aplikasi karena hingga saat ini status hukum ojek online inilai masih ilegal tanpa adanya legal standing berupa Undang-undang.

Dengan demikian, ribuan massa ojol demo menuntut adanya legal standing hukum yang jelas bagi para pengemudi agar perusahaan tak berbuat semena-mena terhadap ojol dan kurirnya selaku mitra.

Igun menjelaskan bahwa aksi unjuk rasa ini dilaksanakan secara damai tanpa ada provokasi dari pihak manapun, baik dari pihak pelaksana aksi damai maupun dari pihak pengemudi ojol lain yang tetap melaksanakan kegiatan melayani pelanggan.

Respons Grab-Gojek soal Aksi Demo Ojol

Grab Indonesia dan Gojek buka suara terkait rencana demo pengemudi ojol yang terdaftar di platform-nya.

Tirza Munusamy selaku Chief of Public Affairs Grab Indonesia mengungkapkan bahwa sampai saat ini besaran tarif layanan pengantaran Grab telah dihitung secara saksama sesuai ketentuan Pasal 3 Permenkominfo No. 1/Per/M.Kominfo/01/2012 mengenai Formula Tarif Layanan Pos Komersial serta dirancang untuk menjaga pendapatan Mitra Pengemudi, juga kestabilan permintaan pasar terhadap layanan Grab.

Pihaknya menjamin bahwa Grab Indonesia tak pernah memotong pendapatan Mitra Pengemudi untuk dialokasikan sebagai diskon untuk konsumen.

Selain itu, ia menekankan biaya promo yang diberi aplikator pada konsumen berasal dari pemasukan perusahaan.

Hal itu didesain Grab Indonesia untuk membantu meningkatkan permintaan dari konsumen yang pada akhirnya dapat memengaruhi pendapatan para Mitra Pengemudi secara positif.

Di sisi lain, Rosel Lavina selaku Head of Corporate Affairs Gojek Indonesia menyayangkan keputusan pengemudi ojek online yang berencana mematikan aplikasi saat melakukan aksi unjuk rasa.

Tindakan itu memberi kesan tidak beroperasonya beberapa layanan mereka dikarenakan aksi demonstrasi.

Oleh sebab itu, Gojek Indonesia menekankan bahwa operasional Gojek akan tetap berjalan normal dan konsumen bisa tetap menggunakan layanan Gojek seperti biasa.

Para mitra driver Gojek diimbau untuk tak terprovokasi dan tetap beroperasi seperti biasa. Gojek akan tak segan menindak tegas oknum yang melakukan tindakan yang merugikan pelanggan maupun mitranya.

Respons Kemenhub Terkait Demo Ojol

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) turut memberi respons mengenai rencana ribuan pengemudi ojek online dan kurir se-Jabodetabek yang akan demo hari ini.

Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Kemenhub yakni Adita Irawati yang mengungkapkan pihaknya meminta aplikator memperhatikan aspirasi para mitra dan memastikan layanan pada masyarakat tetap berjalan.

Adita mengaku Kemenhub telah mengetahui rencana unjuk rasa ini. Namun ia menyebut tuntutan terkait tarif antar barang yang disuarakan ada pada ranah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
Dwi Oktaviani
Editor
Dwi Oktaviani
Reporter