TANGSELIFE.COM – Pengadilan Pidana Internasional atau International Criminal Court (ICC), disebut akan keluarkan surat perintah penangkapan, terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu.
Namun, Anggota kongres Amerika Serikat memperingatkan ICC terkait surat perintah penangkapan terhadap pejabat senior Israel akan ditanggapi dengan pembalasan oleh AS.
Bahkan Benjamin Netanyahu mendesak Presiden AS Joe Biden untuk melakukan intervensi guna membantu mencegah keluarnya surat perintah tersebut.
Netanyahu mengadu kepada Biden, berkata ia khawatir ICC akan mengeluarkan perintah penangkapan terhadap dirinya.
Bahka, beberapa pejabat tinggi Israel lainnya yang terancam mendapat surat perintah penangkapan ICC yakni Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan kepala staf Angkatan Pertahanan Israel Herzi Halevi.
Dalam hal ini, ICC telah menyelidiki tuduhan kejahatan perang terhadap militer Israel dan kelompok milisi Palestina sejak tahun 2014.
Gedung Putih mengatakan ICC tidak memiliki yurisdiksi dalam situasi ini dan pihaknya tidak mendukung penyelidikannya.
Pada Senin, 29 April 2024, Ketua DPR Amerika Serikat Mike Johnson mengeluarkan pernyataan yang menyebut surat perintah seperti itu melanggar hukum.
Bahkan dia juga meminta agar Biden segera menuntut agar ICC mengurungkan niat keluarkan surat perintah penangkapan tersebut.
Di dalamnya juga ada beberapa anggota parlemen Partai Republik yang mengkritik keras ICC dalam beberapa hari terakhir.
Bukan hanya Partai Republik yang mengecam dan memperingatkan ICC.
Anggota Parlemen yang sangat pro-Israel, Ritchie Torres dan Senator John Fetterman dari Partai Demokrat, sama-sama mengkritik surat perintah penangkapan tersebut.
Baik Israel maupun AS tidak mengakui yurisdiksi ICC, namun para pemimpin Israel bisa menghadapi risiko ditangkap jika mereka berada di salah satu dari 124 negara yang mengakui pengadilan tersebut.